Sabtu, 10 Maret 2018

5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE)

PENGERTIAN TENTANG 5S
Pada artikel kali ini, saya akan membahas tentang apa itu 5S dan bagaimana cara penerapannya di tempat kerja. Sebelumnya saya akan mencoba menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian 5S. 5S adalah suatu metode untuk menata tempat kerja dengan tujuan untuk mendukung produktivitas dalam bekerja.
5S merupakan budaya kerja yang berasal dari Jepang yang menginginkan keteraturan dalam bekerja. 5S merupakan bagian dari kaizen atau continous improvement (perbaikan berkelanjutan) yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan kerja agar menjadi lebih kondusif dan tertata.
5S berasal dari kata Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. Pada beberapa perusahaan di Indonesia 5S lebih dikenal dengan istilah 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.
(baca juga : pengertian 7 alat kendali mutu / seventools)
Berikut ini adalah penjelasan mengenai 5S secara lebih mendetail.
1. Seiri (Sortir)
Seiri yaitu memisahkan barang yang dibutuhkan dengan barang yang tidak dibutuhkan. Barang yang dibutuhkan akan disimpan, sedangkan barang yang tidak dibutuhkan akan disingkirkan.
2. Seiton (Susun)
Seiton yaitu menyusun dan meletakkan barang-barang yang dibutuhkan supaya mudah ditemukan saat dicari.
3. Seiso (Sapu)
Seiso yaitu membersihkan area kerja beserta barang-barang yang telah tersusun rapi dari berbagai debu dan kotoran
4. Seiketsu (Standarisasi)
Seiketsu yaitu membuat prosedur (standarisasi) tentang aturan bagaimana cara untuk melakukan Seiri, Seiton, Seiso, kemudian menginformasikan ke semua pihak yang bersangkutan.
5. Shitsuke (Swadisiplin)
Shitsuke yaitu membiasakan diri dalam menerapkan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu secara berurutan dan terus menerus.
(baca juga : metodologi DMAIC untuk penerapan kaizen)
#CONTOH PENERAPAN 5S PADA PERALATAN MEJA JAHIT
Berikut ini adalah contoh penerapan 5S secara berurutan pada peralatan meja jahit jika seandainya ditemukan barang - barang yang berserakan di atas mesin jahit.
Terdapat beberapa barang sebagai berikut : kapur tulis, meteran, kawat, gunting, benang, jarum, obeng, staples, tisu bekas.
1. Seiri (sortir)
Pisahkan barang yang dibutuhkan dengan barang yang tidak dibutuhkan untuk proses menjahit.
Barang yang dibutuhkan untuk proses menjahit adalah kapur tulis, meteran, benang, gunting dan jarum.
Sedangkan barang yang tidak dibutuhkan dalam proses menjahit adalah kawat, obeng, staples, dan tisu bekas.
2. Seiton (susun)
Rapikan dan letakkan barang-barang yang dibutuhkan seperti : kapur tulis, meteran, benang, gunting dan jarum pada tempat yang mudah untuk ditemukan dan dijangkau, misalkan :
Laci atas = jarum, benang
Laci tengah = kapur tulis, meteran
Laci bawah = gunting
Kemudian berikan identitas pada tiap laci meja sesuai dengan nama barang yang ditempatinya.
3. Seiso (sapu)
Bersihkan area meja dan barang-barang yang telah di susun rapi dari berbagai debu dan kotoran.
4. Seiketsu (standarisasi)
Buatlah prosedur semisal Operational Standard (OS) tentang tata cara dalam penanganan peralatan jahit, kemudian informasikan prosedur tersebut ke semua operator, dan lakukan audit untuk mengecek aktivitas 5S yang sudah dijalankan.
5. Shitsuke (swadisiplin)
Budayakan untuk selalu membiasakan diri untuk disiplin dalam menjaga 4S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke) secara berurutan.
Itulah konsep 5S dan contoh penerapannya di lingkungan kerja, terima kasih telah berkunjung ke blog saya. :)
''Ingin membaca materi teknik industri lainnya?'' klik daftar materi teknik industri