Kamis, 31 Januari 2019

LINE BALANCING


Line Balancing atau keseimbangan lintasan adalah metode untuk meratakan beban pekerjaan (elemen kerja) di setiap stasiun kerja pada suatu lintasan produksi. Tujuan dari dilakukannya line balancing adalah agar pada proses perakitan tidak terjadi bottleneck (terhambatnya proses produksi dalam lintasan) karena terjadi delay proses (waktu tunggu proses) dan idle time (waktu menganggur) akibat tidak meratanya beban pekerjaan. Jika delay proses terjadi, maka dapat dipastikan produksi akan terganggu dan berakibat pada tidak tercapainya kapasitas produksi yang optimal. Dalam lean manufacturing, hal ini termasuk dalam kategori 7 waste (pemborosan) yang disebut waiting time yang harus dihilangkan.
Agar dapat menghilangkan waiting time dan idle time dalam suatu proses produksi, kita perlu melakukan time study. Time study adalah metode yang digunakan untuk menentukan waktu dalam pengoperasian pekerjaan. Dalam time study dikenal istilah cycle time (waktu siklus) dan takt time. Cycle time (waktu siklus) adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 unit produk dari awal proses hingga akhir proses dalam lini produksi. Sedangkan takt time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit produk berdasarkan permintaan pelanggan.
''Ingin membaca materi teknik industri lainnya?''klik daftar materi teknik industri
Dalam mengatasi masalah bottleneck (terhambatnya proses produksi dalam lintasan) dalam lintasan produksi, sebenarnya ada beberapa metode yang bisa diterapkan. Berikut ini adalah beberapa metode dalam menyeimbangkan lintasan :
1. Metode Heuristic
Metode Heuristic adalah metode yang didasarkan pada pengalaman dan intuisi untuk mendapatkan solusi yang terbaik yang pernah dicapai sebelumnya.
2. Metode Matematis
Metode matematis adalah metode yang didasarkan pada perhitungan persamaan dan ketidak samaan dengan menggunakan simbol matematis
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah metode yang didasarkan pada simulasi kejadian yang meniru sistem sebenarnya.
4. Metode Time Study
Metode ini sering digunakan seorang industrial engineer dalam sebuah proyek line balancing, terutama di industri padat karya. Metode ini menggunakan analisa waktu proses per stasiun kerja, dengan menggunakan stopwatch ataupun rekaman video. Waktu proses terlama dalam suatu lintasan produksi harus segera diperbaiki, dengan cara mengurangi beban kerja di area tersebut agar tidak terjadi bottleneck.