Productivity berasal dari bahasa inggris yang artinya kemampuan untuk menghasilkan
sesuatu, baik barang ataupun jasa. Di dalam industri manufaktur, productivity atau produktivitas dapat diartikan sebagai
rasio perbandingan antara hasil output dengan input (penggunaan sumber daya). Produktivitas
merupakan sebuah parameter yang digunakan untuk mengetahui hasil kinerja dari sebuah organisasi
atau perusahaan.
(baca juga : tentang teknik industri)
Produktivitas menggunakan satuan persentase, dimana jika produktivitas mencapai
nilai 100% ataupun mendekati nilai 100% maka akan dikatakan baik. Namun, ada juga nilai produktivitas
yang melebihi 100%. Hal itu bisa dilakukan dengan syarat perusahaan tersebut benar – benar mampu
menekan sumber daya yang dimilikinya ketika sedang melakukan proses, sehingga terjadi efisiensi. Salah
satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan adalah dengan terus melakukan
continuous improvement atau kaizen dalam bahasa jepangnya.
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung efisiensi :
Efisiensi = (Output x Waktu Standar) / (Input x Waktu Kerja) x 100%
Keterangan :
Output = jumlah produk yang dihasilkan (pcs)
Waktu standar = waktu yang tersedia untuk menghasilkan 1 unit produk (menit / pcs)
Input = jumlah tenaga kerja yang dipergunakan (orang)
Waktu kerja = total waktu yang tersedia untuk bekerja (menit)
Apabila kita ingin menaikkan nilai efisiensi dalam bekerja, maka kita bisa melakukan hal – hal
seperti berikut ini :
1. Increase output (meningkatkan hasil produksi)
Dengan meningkatkan hasil produksi namun dengan jumlah tenaga kerja yang tetap, maka secara
otomatis biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja nilainya sama namun
output produksi yang dihasilkan lebih banyak. Hal ini tentu saja berdampak pada peningkatan efisiensi tenaga kerja. Contoh cara yang bisa dilakukan untuk menaikkan output
adalah dengan cara meningkatkan speed dalam kerja, atau dengan menghilangkan 7 waste
dalam proses produksi.
2. Reduce manpower (mengurangi jumlah tenaga kerja)
Dengan mengurangi jumlah tenaga kerja namun dengan target output yang sama, maka secara
otomatis biaya yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja akan berkurang. Sehingga akan
terjadi efisiensi biaya namun tidak mengurangi pencapaian hasil produksi.
(baca juga : overall equipment effectiveness)
Terima kasih telah mengunjungi blog saya,semoga ilmunya bisa bermanfaat bagi kita semua.