Rabu, 30 September 2020

PENGERTIAN BOTTLENECK DAN WAITING TIME (WAKTU TUNGGU) SERTA CARA MENGATASINYA


Setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pasti menginginkan output produksi selalu maksimal jumlahnya. Dengan maksimalnya output produk yang dihasilkan, maka akan semakin memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, agar hasil output produksi bisa maksimal, maka pada proses produksi tersebut harus lancar dan tidak boleh berhenti. Jika terpaksa berhenti, maka diharapkan hal itu adalah bagian dari preventive maintenance untuk mendukung produktivitas produksi, bukan berhenti karena ada suatu masalah.

Jika proses produksi berhenti atau macet karena suatu masalah, hal itu bisa dikatakan sebagai bottleneck. Bottleneck adalah tidak lancarnya proses produksi karena terjadi kelebihan beban kerja pada suatu stasiun kerja dalam satu line produksi. Bottleneck apabila dibiarkan secara terus menerus akan menimbulkan waiting time atau waktu menunggu yang merupakan salah satu pemborosan dalam lean manufacturing, atau yang disebut sebagai 7 waste. Hal ini berakibat pada berkurangnya output produksi, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada stasiun kerja yang mengalami bottleneck tersebut agar output produksi menjadi maksimal.

Salah satu metode untuk menghilangkan masalah bottleneck tersebut yaitu metode line balancing. Dengan melakukan line balancing, diharapkan terjadi keseimbangan beban kerja dalam lini produksi, sehingga produksi menjadi lancar dan output produksi menjadi maksimal. 

Ketika hendak melakukan line balancing, kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai cycle time tiap operator dan mesin. Cycle time ini didapatkan dari hasil time study dengan menggunakan alat bantu stopwatch atau rekaman video. Setelah data cycle time per operator ini didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah menginput data tersebut dan menyajikannya ke dalam grafik. Jika data cycle time yang muncul dalam grafik tidak rata (terlalu tinggi atau terlalu rendah dari garis tengah), maka harus dilakukan pemerataan beban kerja dengan cara line balancing. Operator yang cycle time nya lebih cepat saat mengerjakan suatu proses bisa membantu operator yang cycle time nya tinggi, sehingga tercipta keseimbangan dalam lintasan produksi (line produksi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar