Jumat, 02 Oktober 2020

HUBUNGAN ANTARA MARKETING DENGAN PPIC


Di industri manufaktur, kerjasama antar departemen sangat dibutuhkan demi terselenggaranya proses bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan. Begitu juga kerjasama antara departemen marketing dengan PPIC (Production Planning & Inventory Control). Marketing dan PPIC merupakan awal permulaan dari terciptanya kelancaran bisnis perusahaan.

Dalam melakukan perencanaan produksi di industri manufaktur, diperlukan data perkiraan penjualan untuk masa yang akan mendatang. Data perkiraan tersebut tidak lain adalah forecasting (peramalan permintaan). Forecasting berfungsi sebagai pedoman dalam membuat perencanaan produksi. Forecasting ini berasal dari perhitungan dengan metode tertentu untuk memperkirakan jumlah penjualan 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun yang akan datang.

Pada umumnya, forecasting dibuat oleh departemen marketing berdasarkan data penjualan di masa lalu. Dari data forecasting inilah, nantinya marketing akan menghubungi departemen PPIC untuk dibuatkan jadwal produksi. Departemen PPIC akan mengolah data hasil forecasting tersebut untuk dibuat jadwal induk produksi, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Master Production Schedule (MPS).

MPS biasanya dibuat dalam jangka waktu 1 bulanan, kemudian akan di breakdown menjadi jangka waktu mingguan (weekly). MPS dibuat dengan kalkulasi mengurangi data forecasting dengan data inventory finish good di gudang jadi. Selain itu, PO (Purchase order) dari customer yang datang secara tiba - tiba juga menjadi pertimbangan.

Itulah hubungan antara marketing dengan PPIC, yang tidak lain adalah pemberian data berupa forecast permintaan dari customer. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jika artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan share atau bagikan ke pembaca yang lain. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar