Perkembangan di dunia bisnis dewasa ini terasa sangat kompetitif, sehingga menyebabkan persaingan yang luar biasa di antara pengusaha bisnis. Akibat dari permasalahan tersebut maka manajemen harus bisa mengkaji ulang pedoman yang selama ini telah di gunakan supaya dapat bertahan serta bisa terus mengembangkan usahanya di dalam persaingan yang semakin ketat ini. Akibatnya pengukuran atau penilaian suatu kinerja adalah salah satu factor yang penting di dalam suatu perusahaan.
Balanced Score Card (BSC) merupakan sebuah metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan dengan mengukur empat perspektif, antara lain : perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
BSC mengukur apakah kegiatan operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. BSC pertama kali dikembangkan pada tahun 1987 dan digunakan perusahaan Analog Devices. BSC tidak hanya berfokus pada hasil finansial, namun juga berfokus pada masalah manusia. BSC memberikan pandangan yang lebih menyeluruh pada suatu perusahaan yang akan membantu organisasi untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjang.
Sistem manajemen strategis sangat membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja dengan menyeimbangkan sasaran finansial dengan perspektif pelanggan, proses, dan karyawan.
(baca juga : dasar perancangan produk)
Terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam balanced scorecard, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perspektif keuangan
Ukuran keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi perusahaan memberikan perbaikan atau tidak bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai pemegang saham.
2. Perspektif pelanggan atau konsumen
Perspektif ini beranggapan bahwa bila pelanggan tidak puas maka mereka akan mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuha n mereka.
3. Perspektif proses internal bisnis
Perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Yang termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.
(baca juga : seputar teknik industri)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.