PPIC merupakan otak dari sebuah perencanaan bisnis di suatu perusahaan. Posisinya berada di tengah - tengah organisasi perusahaan. Karena posisi tersebut, PPIC sering berhubungan dengan banyak departemen. Salah satu departemen yang memiliki hubungan kerja dengan PPIC adalah bagian gudang barang jadi.
Apa yang menjadi dasar hubungan kerja antara PPIC dengan bagian gudang barang jadi? Tidak lain dikarenakan karena PPIC membutuhkan informasi berupa stock atau inventory dari barang jadi yang ada di gudang. Mengapa PPIC membutuhkan informasi tersebut? Karena informasi tersebut sangat berguna bagi PPIC dalam membuat rencana produksi, baik berupa jenis produk dan kuantitasnya (jumlahnya). Stock barang yang ada di gudang barang jadi akan menjadi catatan PPIC sebelum membuat jadwal induk produksi atau master Production Schedule (MPS) setelah mendapatkan data forecasting dari marketing.
Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya pada artikel yang berjudul hubungan kerja antara PPIC dengan produksi, mengenai rumus sederhana dalam menghitung jumlah produk yang akan dibuat dalam master Production Schedule (MPS) adalah sebagai berikut :
Jumlah produk yang akan dibuat = forecasting - inventory
Dari rumus tersebut, kita dapat mengetahui bahwa berapa banyak jumlah produk yang akan kita buat tergantung pada jumlah inventory (persediaan) stok barang jadi di gudang jadi. Apabila kita membuat rencana produksi hanya bersandarkan pada data forecasting saja tanpa memperhatikan inventory yang sudah ada di gudang, maka akan terjadi pemborosan. Dalam lean manufacturing, hal ini termasuk dalam kategori pemborosan inventory yang berlebihan (ingat 7 waste dalam lean manufacturing). Bila hal ini sampai terjadi, maka gudang akan penuh dengan barang jadi dan jadwal produksi untuk produk jenis lain akan terganggu.
(Baca juga : perbedaan antara sales dan marketing)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Silahkan share jika perlu π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar