Jumat, 15 Januari 2021

Tingkatan Sabuk Six Sigma (Six Sigma Belt)



Pada awal kemunculannya, six sigma diperkenalkan oleh Motorola pada tahun 1987 oleh seorang Engineer bernama Bill Smith. Six Sigma merupakan metode yang berfokus pada peningkatan kualitas, SIX SIGMA berasal dari kata SIX yang berarti 6 dan SIGMA yang merupakan satuan dari Standar Deviasi yang dilambangkan dengan simbol σ. Six Sigma juga sering disimbolkan menjadi 6σ.   

Six sigma berfokus pada peningkatan kualitas (yaitu, mengurangi pemborosan) dengan membantu organisasi menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah. Seperti halnya dalam seni bela diri, six sigma juga memiliki tingkatan level anggotanya sesuai dengan kemampuannya yang disebut sebagai sabuk six sigma (belt six sigma).


Belt System berperan dalam membantu anggota Six Sigma untuk memahami tanggung jawab dalam koordinasi pekerjaan. Belt System Six Sigma memberikan tingkat wewenang individu dan tanggung jawab yang berbeda berdasarkan pelatihan dan pengalaman masing - masing.

Berikut ini adalah tingkatan sabuk dalam six sigma :

1. Six Sigma White Belt 

Sabuk putih merupakan tingkat pertama pengetahuan Six Sigma. White Belts melengkapi beberapa jam latihan Six Sigma yang membantu mereka memahami dasar-dasar Six Sigma dan mempromosikannya di dalam organisasi. White Belts muncul di seluruh bagan organisasi, mulai dari pekerja garda depan sampai eksekutif perusahaan.

2. Six Sigma Yellow Belt 

Yellow Belts atau sabuk kuning bertindak dalam membantu membuat peta proses dan mengumpulkan data. Mereka mendapatkan 10 sampai 15 jam pelatihan Six Sigma di kelas yang membantu mereka berkontribusi dalam hal ini kepada tim proyek.

3. Six Sigma Green Belt 

Green Belt atau sabuk hijau merupakan tulang punggung dari tim proyek yang sukses. Mereka mengerjakan sebagian besar pekerjaan sehari-hari di dalam proyek dan dipilih karena mereka benar-benar memahami proses yang sedang diperbaiki. Green Belts biasanya menghabiskan 25% – 50% waktu mereka untuk proyek Six Sigma.

4. Six Sigma Black Belt 

Black Belt atau sabuk hitam memiliki pekerjaan full-time di Six Sigma. Black Belts biasanya naik dari jajaran tingkat sabuk bawah dan telah mendapatkan pengalaman dari proyek Six Sigma sebelumnya. Untuk mendapatkan Black Belt, kandidat harus lulus ujian tertulis dan berhasil menyelesaikan dua proyek Six Sigma.

Black Belts adalah master analisis statistik dan perbaikan proses. Sebagai pemimpin tim proyek, mereka harus memiliki keterampilan yang baik dan dapat membantu karyawan dengan latar belakang dan perspektif yang berbeda untuk bekerja sama dengan baik. Black Belts tidak hanya memimpin tim proyek, namun juga mengajarkan anggota tim serta menanamkan prinsip Six Sigma di seluruh organisasi.

5. Six Sigma Master Black Belt (MBB) 

Six Sigma Master Black Belt (MBB) merupakan peringkat Belt Six Sigma tertinggi dan memiliki persyaratan sertifikasi yang paling menuntut. Sertifikasi Master Black Belt membutuhkan pengalaman selama lima tahun sebagai Black Belt dan berhasil menyelesaikan setidaknya 10 proyek Six Sigma. Master Black Belts memainkan peran penting dalam berkomunikasi dengan eksekutif senior untuk mendapatkan dukungan dan sumber daya untuk proyek Six Sigma. Sebagai MBB wajib mengajarkan pada Belts lainnya yang lebih rendah, dan selalu mencari peluang untuk memperbaiki organisasi menggunakan Six Sigma.

(Baca juga : 8 waste / pemborosan dalam lean manufacturing)

Itulah pengertian sabuk six sigma beserta tingkatannya, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar