Kamis, 19 Agustus 2021

Revolusi Industri 2.0



Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20, yaitu antara tahun 1870 hingga awal Perang Dunia I. Revolusi ini ditandai dengan penemuan tenaga listrik. Tenaga otot yang saat itu sudah tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Meski demikian, masih terdapat kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah pada transportasi. 

Untuk merakit mobil, proses perakitan harus dilakukan oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Revolusi industri 2.0 telah menciptakan “lini produksi” atau assembly line dengan menggunakan “ban berjalan” atau conveyor belt pada tahun 1913. 

(Baca juga : revolusi industri 1.0)

Para perakit mobil dilatih untuk bisa menjadi spesialis yang mengurus satu bagian pekerjaan saja. Para perakit mobil melakukan pekerjaannya dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik, yang jauh lebih mudah dan murah daripada tenaga uap. 

Penemuan ini kemudian diikuti dengan kemunculan pesawat telepon, serta pesawat terbang yang mengubah wajah dunia secara signifikan.

Revolusi industri 2.0 berdampak pada kondisi militer pada Perang Dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diproduksi dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini terjadi karena adanya produksi massal (mass production)

Manajemen bisnis pun mengalami perkembangan yang memungkinkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi fasilitas industri. Hal itu ditandai dengan terbentuknya divisi-divisi pekerjaan dimana setiap pekerja hanya bekerja dalam bagian tertentu dari seluruh proses pekerjaan.

Itulah sekilas pengertian mengenai revolusi industri 2.0, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar