Sabtu, 12 Oktober 2019

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)


Standard Operational Procedure (SOP) merupakan sebuah dokumen yang berisi tentang prosedur kerja yang harus dilakukan secara berurutan dan sistematis dalam menyelesaikan suatu pekerjaan agar memperoleh hasil kerja efektif.
Istilah SOP dalam sektor industri sudah tidak asing lagi. Standar Operasional Prosedur menjadi sebuah pedoman dalam bekerja, agar operator atau karyawan dapat bekerja sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
(baca juga : cara menghitung kebutuhan tenaga kerja, output produksi dan waktu kerja)
SOP mencegah pekerja untuk melakukan kesalahan dalam bekerja, sehingga dapat menghindarkan masalah yang dapat merugikan perusahaan ataupun pekerja. SOP bertujuan untuk menghindarkan pekerjaan dari masalah - masalah seperti keselamatan kerja (K3), kualitas produk dan kuantitas produk.
Fungsi SOP
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari SOP:
1. Membantu untuk memudahkan pekerjaan para pegawai atau tim/ unit kerja
2. SOP sebagai dasar hukum yang kuat bila terjadi penyimpangan
3. SOP memberikan pengetahuan mengenai hambatan-hambatan yang akan dan sedang dialami oleh pegawai
4. SOP dapat memberikan arahan kepada para pegawai agar saling menjaga kedisiplinan dalam bekerja
5. Berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kerja atau tugas
6. Membantu pegawai baru lebih cepat beradaptasi dengan pekerjaannya.
7. Membantu pekerjaan dapat diselesaikan dengan konsisten
(baca juga : pengertian motion study dan time study)
Prinsip - Prinsip SOP
Dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur dalam perusahaan maka perlu untuk memenuhi prinsip-prinsip SOP berikut ini:
1. Konsistensi
SOP harus dibuat dan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu dan oleh siapapun dengan kondisi apapun.
2. Komitmen
SOP harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen, baik untuk pegawai maupun jajaran petinggi perusahaan.
3. Perbaikan Berkelanjutan
SOP tidak bersifat kaku dimana dalam pelaksanaannya SOP harus terbuka dengan perubahan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan efisien.
4. Mengikat
Meskipun SOP bersifat dinamis terhadap perubahan, namun dalam praktiknya, SOP bersifat mengikat bagi siapapun. Pekerjaan atau tugas harus diselesaikan sesuai dengan prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.
6. Terdokumentasi
Setiap prosedur yang tercantum di dalam SOP hendaknya dilakukan dokumentasi dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi bagi anggota lain yang membutuhkan.
(baca juga : toyota ways)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.