Senin, 28 September 2020

PENGERTIAN BREAKDOWN DAN DOWNTIME MESIN




Dalam proses produksi seringkali kita dihadapkan pada masalah output produksi yang rendah. Banyak hal yang berpengaruh menyebabkan mengapa output produksi bisa rendah, di antaranya adalah masalah gangguan pada mesin atau peralatan produksi. Jika mesin berhenti beroperasi, tentu saja akan berdampak pada rendahnya produktivitas. 

Breakdown adalah kerusakan yang terjadi pada mesin sehingga mengakibatkan mesin berhenti dan tidak dapat bekerja. Jika breakdown mesin tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada downtime yang cukup lama. 

Downtime adalah durasi atau jumlah waktu yang hilang akibat terjadinya breakdown (kerusakan mesin). Bila tidak segera ditangani, downtime akan mengakibatkan menurunnya efisiensi pada lini produksi karena waktu yang tidak produktif. 

Breakdown (kerusakan) yang terjadi pada mesin akan menimbulkan downtime (waktu yang hilang) dalam proses produksi, karena mesin tersebut berhenti. Oleh karena itu biasanya perusahaan akan menerapkan perawatan secara berkala untuk mengurangi resiko terjadinya breakdown mendadak. Metode perawatan mesin secara berkala tersebut sering disebut sebagai preventive maintenance.


Dalam konsep lean manufacturing, downtime termasuk dalam kategori 7 pemborosan (waste) yang disebut sebagai waiting. Mengapa downtime disebut waiting? karena downtime adalah waktu yang tidak produktif atau waktu yang sia - sia. Departemen produksi akan menunggu mekanik untuk memperbaiki mesin yang rusak, karena produksi tidak bisa bekerja tanpa mesin.

Cara Menghitung Efisiensi Penggunaan Mesin
Setelah kita memahami pengertian antara breakdown dan downtime mesin, alangkah baiknya jika kita juga mengetahui cara menghitung efisiensi penggunaan mesin. Dalam konsep OEE (Overall Equipment Effectiveness) efisiensi penggunaan mesin dikenal dengan sebutan availability atau kemampuan mesin dalam bekerja sesuai dengan jam kerja produksi. 

Berikut ini adalah rumus untuk menghitung efisiensi penggunaan mesin (availability) :

Availability = (waktu mesin loading - total waktu yang tersedia) x 100%

Sedangkan rumus untuk menghitung waktu mesin loading cukup sederhana, yaitu :

Waktu mesin loading = total waktu yang tersedia - waktu downtime 

Itulah sekilas pengertian mengenai breakdown dan downtime, terima kasih  telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar