Jumat, 23 Oktober 2020

Mengapa Teknik Industri Perlu Belajar Tentang K3?

Kecelakaan kerja adalah hal yang pertama harus dihindari pada setiap jenis pekerjaan. Tuntutan kerja yang mewajibkan pekerja bekerja dengan mesin - mesin besar ataupun bahan berbahaya dan beracun (B3) membuat para pekerja memiliki resiko yang tinggi terhadap kecelakaan dan keselamatan kerja (K3). Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan program K3 di organisasinya.

Teknik industri tidak hanya di desain untuk mengurus produktivitas kerja di perusahaan saja, tetapi juga perlu belajar mengenai penerapan ilmu K3. Dari sisi ekonomi perusahaan, manusia atau tenaga kerja merupakan bagian dari aset perusahaan yang bekerja untuk menghasilkan produk. Namun dari sisi moral dan kemanusiaan, perusahaan harus bisa memanusiakan manusia dalam bekerja. Perusahaan harus mampu menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.

Program K3 bisa dimulai dari pengenalan atau pemberian training mengenai sumber - sumber yang berbahaya, seperti bahan berbahaya dan beracun (B3), tegangan tinggi, resiko kebakaran atau ledakan, kejatuhan benda kerja dan sebagainya. 

Pada area kerja yang berbahaya, manajemen bisa memberi pencegahan dengan memberi simbol atau tanda bahaya (bisa berupa poster yang ditempel) agar para pekerja lebih waspada dalam bekerja. Selain itu persediaan Alat Pelindung Diri (APD) juga perlu diperhatikan seperti helm pelindung kepala, masker, kacamata pelindung, sarung tangan, celemek, penutup telinga (earplug) dan sebagainya.

Persediaan kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) juga perlu dikontrol. Seperti Betadine, kapas, plester luka, dan lain - lain. Meskipun harapan dari perusahaan adalah kotak P3K jangan sampai digunakan, karena jika digunakan berarti ada masalah pada program K3. Meskipun demikian, kecelakaan kerja adalah hal yang harus dihindari. 

Penerapan 5S / 5R yang baik dan benar sejatinya bisa meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Dengan kondisi lingkungan kerja yang rapi, kondusif dan bersih, otomatis tingkat resiko terkena bahaya juga kecil. Karena 5S / 5R merupakan budaya kerja yang mengajarkan kedisiplinan dalam mengurus area kerja, mendidik para pekerja untuk selalu tertib dalam menjalankan kebersihan dan kerapian kerja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar