Lean manufacturing adalah sebuah ilmu yang berguna untuk menyelesaikan segala permasalahan di area pabrik, terutama di lini produksi. Mengapa lean kebanyakan lebih difokuskan ke produksi? Karena produksi adalah jantungnya industri. Jika produksi terganggu, maka bisnis perusahaan akan mati dan akhirnya bangkrut.
Konsep lean bertujuan untuk menghilangkan segala macam pemborosan di area pabrik (produksi khususnya). Pemborosan - pemborosan yang ada di area pabrik dikenal dengan nama 7 waste.
Dalam usaha menghilangkan 7 waste, kita perlu melakukan improvement (perbaikan). Tentunya kita membutuhkan bantuan alat atau tools untuk menyelesaikan semua masalah itu. Karena sejatinya seorang lean engineer harus bisa menjadi seorang problem solver (penyelesai masalah) di area pabriknya.
Lean manufacturing diartikan sebagai konsep sistem manufaktur yang ramping, memiliki berbagai macam senjata untuk menghancurkan semua permasalahan di produksi. Senjata - senjata tersebut memiliki fungsi yang berbeda - beda. Penggunaan senjata - senjata tersebut tergantung dari masalah apa yang sedang dialami area produksi
Berikut ini merupakan alat - alat lean (lean tools) yang bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam kasus pemborosan.
5S dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan 5R. 5S merupakan elemen dasar dari awal dilakukannya suatu improvement. Tujuan dari diterapkannya 5S yaitu untuk membantu menata area kerja agar menjadi lebih kondusif untuk bekerja. Dengan kondisi area kerja yang rapi dan teratur, otomatis produktivitas kerja akan bertambah.
5whys digunakan untuk mencari penyebab masalah, dengan cara menelusuri pertanyaan "mengapa, mengapa, mengapa", mengapa, mengapa". Hal ini cukup efektif untuk mencari suatu akar masalah sebelum melakukan improvement. 5whys merupakan alat yang cukup sederhana, namun efektif untuk mencari penyebab masalah dengan tepat dan fokus.
PDCA merupakan sebuah metodologi yang bermanfaat untuk menyelesaikan masalah dengan langkah - langkah yang sistematis. Tahapan - tahapan dalam PDCA adalah plan (menentukan rencana perbaikan), do (melakukan perbaikan), check (evaluasi hasil perbaikan), Action (menetapkan kebijakan). PDCA bisa dikombinasikan dengan beberapa tools, misalnya seperti seventools.
4. Lean six sigma (DMAIC, six sigma, seventools)
Lean six sigma merupakan sebuah metodologi yang sistematis yang merupakan penggabungan dari metode DMAIC, six sigma, dan seventools. Lean six sigma biasa digunakan pada proyek-proyek baru yang memiliki defect atau cacat produk yang terlalu tinggi.
Merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur keandalan atau performa suatu mesin produksi. Metode ini terdiri dari 3 aspek penilaian, yaitu availability, performance, dan defectiveness dengan satuan skala persentase. Skala OEE yang baik untuk kinerja mesin produksi yaitu sebesar 85%.
Line balancing dalam bahasa Indonesia disebut sebagai keseimbangan lintasan. Metode ini biasa diterapkan pada industri yang bersifat continuous flow (sistem produksi yang mengalir dan berlanjut). Untuk melakukan line balancing, kita harus tahu dulu data cycle time tiap - tiap operator atau mesin. Data cycle time tersebut kita dapatkan melalui metode time study.
7. Kanban
Kanban merupakan sebuah kartu yang digunakan sebagai perintah produksi dan petunjuk untuk melakukan proses produksi. Kanban terdiri dari nama komponen, jumlah komponen, dan mesin mana saja yang akan dilalui. Dengan menggunakan kanban, sistem produksi menjadi lebih terarah dan hanya memproduksi produk yang dibutuhkan oleh customer saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar