Dalam menerapkan strategi bisnis di suatu perusahaan, terdapat 2 konsep yang dijalankan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan customernya. Kedua konsep bisnis itu adalah make to stock atau make to order. Jika pada make to stock, proses bisnis dijalankan dengan membuat stok barang sebagai antisipasi permintaan yang tak terduga dari para customer atau pelanggan. Lalu pertanyaannya, bagaimana dengan sistem make to order?
Make to order adalah sebuah konsep bisnis di perusahaan manufaktur dimana proses produksinya berdasarkan atas permintaan dari pelanggan. Permintaan tersebut berupa desain barang yang unik, berapa banyak barang yang diminta, kapan barang tersebut akan dikirim, dan seperti apa standar kualitasnya.
(Baca juga : pengertian supply chain management)
Make to order banyak diterapkan di perusahaan yang jenis produknya cukup mahal, seperti mobil, kapal, pesawat, kereta api, dan sebagainya.
Selain banyak diterapkan di perusahaan yang jenis produknya cukup mahal, make to order juga diterapkan di perusahaan yang membutuhkan kreativitas pada proses produksinya. Seperti industri garment, industri furniture, industri sepatu, industri kerajinan, dan sebagainya.
(Baca juga : perbedaan fungsi otak kanan dan kiri)
Make to order identik dengan industri yang bersifat proyek. Ciri - ciri industri proyek yaitu permintaan produknya hanya sementara, dibuat pada waktu tertentu, tidak terus menerus. Hal ini tentu berbeda dengan industri yang produknya cenderung tetap, seperti makanan, minuman, kertas, tisu, plastik, dan sebagainya.
(Baca juga : pengertian era industri 4.0)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat. Silahkan di share jika memungkinkan π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar