Pada industri yang bergerak di bidang manufaktur, pasti masalahnya tidak jauh - jauh dari produksi. Pentingnya bagi manajemen untuk mengatur kelancaran sistem produksi adalah hal yang mutlak untuk dilakukan. Semakin banyak output atau hasil produksi, maka semakin banyak pula keuntungan yang akan diraih perusahaan. Agar produksi bisa berjalan dengan lancar, maka seorang supervisor produksi harus bisa mengalirkan material produksi agar Work In Process (WIP) tidak menumpuk sehingga mengakibatkan terjadinya bottleneck.
Apa yang dimaksud dengan Work In Process (WIP) ? Work In Process (WIP) dalam bahasa indonesia berarti pekerjaan dalam proses atau sedang dikerjakan. Work In Process (WIP) adalah material produksi yang berada dalam proses pengerjaan atau sedang dikerjakan.
Work In Process (WIP) sangat perlu untuk dikendalikan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya pemborosan waktu atau dalam 7 waste disebut sebagai waiting time. Lalu, mengapa Work In Process (WIP) bisa mengakibatkan waiting time?
Work In Process (WIP) kita artikan sebagai material. Jika Work In Process (WIP) terlalu banyak dan menumpuk di lini produksi, tentu bisa menyebabkan terjadinya bottleneck. Lini produksi akan macet, lini produksi menjadi tidak lancar karena harus menunggu material yang sedang dalam pengerjaan operator lain. Operator yang menunggu proses tersebut dalam keadaan menganggur, karena tidak ada kerjaan. Tentu saja hal ini berdampak pada kerugian waktu bagi perusahaan, yang ujung - ujungnya berdampak pada hasil produksi yang minim.
Solusi agar Work In Process (WIP) menjadi lancar dan tidak menumpuk di satu area yaitu harus kita seimbangkan dulu, harus kita sama ratakan dulu beban kerja tiap operator. Mungkin WIP yang menumpuk tersebut disebabkan karena operator kelebihan beban kerja, sehingga kepayahan dan sering terlambat dalam mengirimkan material ke proses berikutnya. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan analisa time study & motion study, untuk mendapatkan data cycle time tiap tiap operator dan melakukan improvement dengan metode line balancing (menyeimbangkan lintasan).
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat. Silahkan share jika dirasa perlu. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar