Setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, tentu ingin sekali di setiap prosesnya itu ringkas dan cepat tanpa membuang - buang waktu. Terkadang dalam suatu proses produksi yang sedang berlangsung, sering terlihat ada suatu proses yang tidak berpengaruh terhadap hasil produksi. Proses tersebut tidak memiliki nilai manfaat yang berarti. Bila kita lihat dan rasakan secara visual (dengan pengamatan mata), tanpa adanya proses tersebut sebenarnya produk tetap bagus kualitasnya dan laku dijual.
(Baca juga : pengertian bottleneck & waiting time serta cara mengatasinya)
Proses yang berlebihan dalam produksi merupakan suatu bentuk pemborosan. Mengapa disebut sebagai pemborosan? Karena hanya akan membuang waktu (Losstime) dan membuang tenaga atau energi. Dalam konsep lean manufacturing, hal ini termasuk dalam 7 waste (7 pemborosan) yang harus dihilangkan. Proses yang berlebihan dalam 7 waste termasuk dalam kategori waste over processing.
Contoh kasus dari proses yang berlebihan dalam produksi adalah sebagai berikut :
Di sebuah pabrik pakaian, sedang dilakukan proses menjahit. Sebelum menjahit bagian lengan dengan badan, terdapat proses menyetrika baju. Padahal tanpa disetrika pun, baju tampak rapi saat akan dijahit. Proses menyetrika ini hanya akan memperlambat waktu produksi. Proses menyetrika sebelum proses menjahit bagian lengan dan bagian badan tersebut harus dihilangkan karena tidak memberikan nilai tambah terhadap produk.
Dengan kita menghilangkan proses tersebut, otomatis laju produksi akan lebih cepat. Sehingga produksi menjadi lancar dan target produksi mudah tercapai.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, bila artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar