Jumat, 16 Oktober 2020

VALUE ENGINEERING (REKAYASA NILAI)

Value Engineering merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi fungsi yang diperlukan oleh suatu produk dan mengusahakan agar fungsi tersebut bisa diproduksi dengan  biaya yang rendah. Dalam bahasa Indonesia, value engineering disebut sebagai rekayasa nilai. 

Dalam metodologinya, value engineering terdiri atas lima tahap pokok seperti berikut ini :

1. pemilihan barang yang akan dianalisis 

2. pengumpulan informasi dan penetapan fungsi barang 

3. pengembangan alternatif

4. pengujian dan verifikasi 

5. pengajuan usul dan tindak lanjut.

Setelah itu langkah selanjutnya yaitu melakukan pungujian atas nilai fungsi suatu produk dengan pertanyaan seperti berikut ini :

  • Apakah fungsi ini memberikan kontribusi?
  • Apakah kegunaannya sepadan dengan biayanya?
  • Apakah bentuk atau sifatnya yang ada sekarang ini memang diperlukan?
  • Apakah alternatif lain yang mungkin lebih baik?
  • Apakah suku cadang yang sekarang dipakai dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah?


Hubungan antara nilai, fungsi, dan biaya

Bagi produsen :
Bagi produsen, untuk membuat produk dengan nilai yang baik maka produk tersebut harus memiliki fungsi utama dengan biaya yang rendah.

Nilai = Fungsi / Biaya


Bagi konsumen :
Bagi produsen, untuk membeli produk dengan nilai terbaik maka produk tersebut harus memiliki manfaat yang besar dengan biaya yang rendah.

Nilai = Manfaat / Biaya


Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa memberi manfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar