Kaizen berasal dari bahasa jepang yang artinya perbaikan berkesinambungan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan continous improvement. Kaizen merupakan sebuah filosofi dari jepang yang bertujuan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus sepanjang hidup. Di dalam manajemen perusahaan, kaizen harus melibatkan seluruh pekerja, dari level manajemen paling atas hingga level paling bawah yaitu operator.
Untuk membuat kaizen, tentu kita harus mampu menganalisa masalah yang sedang terjadi. Analisa permasalahan tersebut tentu berdasarkan hasil pengamatan di area kerja, sehingga kita memiliki data yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan Genba, Genbutsu, Genjitsu sebelum melakukan kaizen. Sehingga masalah Muda, Mura, Muri yang mengganggu kelancaran produksi dapat kita hilangkan.
Dalam melakukan kaizen, ada beberapa metode yang bisa dilakukan. Metode-metode tersebut digunakan tergantung dari fungsinya. Seperti misalnya melakukan kaizen dengan menerapkan konsep 5S (5R) yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan kerja agar kondusif dan tertata, atau menerapkan kaizen dengan metode PDCA (Plan, Do, Check, Action) dan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan studi kasus dan bantuan statistik. Setiap metode yang mendukung penerapan kaizen tersebut memiliki cara - cara dan fungsi yang berbeda.
Sebaiknya dalam menerapkan kaizen, perlu disertai dengan data - data yang aktual. Setiap muncul masalah, maka diselesaikan dengan cara mengumpulkan data – data terlebih dahulu. Tanpa adanya data – data yang aktual, maka kaizen tidak akan bisa dilakukan secara tepat sasaran. Sehingga kaizen tidak bisa berdampak langsung pada QCD (Quality, Cost, Delivery)
Berikut ini adalah penjelasan mengenai dampak kaizen terhadap QCD (Quality, Cost, Delivery) :
1. Quality
Kaizen harus berdampak terhadap peningkatan quality. Bila kaizen berhasil diterapkan secara tepat, maka kualitas produk akan semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan meningkatkan produktifitas dalam membuat produk karena tidak ada produk yang cacat. Sehingga, perusahaan tidak akan mendapatkan losstime (waktu yang hilang) akibat kegagalan proses produksi.
2. Cost
Kaizen harus berdampak terhadap penurunan cost (biaya). Artinya ketika kita melakukan kaizen, cost (biaya) yang keluar untuk operasional suatu pekerjaan harus bisa berkurang jika dibandingkan dengan sebelum kita melakukan kaizen. Sehingga profit perusahaan menjadi lebih baik karena adanya pengurangan biaya operasional (reduce cost) produksi.
3. Delivery
Kaizen harus berdampak terhadap ketepatan delivery (pengiriman). Bila kaizen berhasil diimplementasikan dengan baik, secara otomatis kualitas pengiriman produk jadi akan selalu tepat waktu sesuai dengan perencanaan. Hal ini disebabkan karena ketika proses produksi berlangsung tidak kehilangan banyak waktu akibat kegagalan proses, seperti banyaknya cacat produk yang terjadi dan masalah delay (waktu tunggu) proses akibat tidak efisiennya suatu pekerjaan.
''Ingin membaca materi teknik industri lainnya?'' klik daftar materi teknik industri
Goal dari penerapan kaizen adalah seperti filosofi toyota, yaitu meningkatnya kualitas (increase quality), menurunnya biaya produksi (reduce cost), dan pengiriman barang yang tepat waktu (just in time on delivery). Ketiga kriteria tersebut dikenal dengan singkatan QCD (Quality, Cost, Delivery). Kaizen tidak bisa dilepaskan dari jidoka, sebab keduanya lahir dari konsep yang sama, yaitu Toyota Production System atau Toyota Way's
Terima kasih telah mengunjungi blog saya,semoga ilmunya bisa bermanfaat.