Senin, 15 Maret 2021

Bonus Insentif Pengaruhi Produktivitas


Dalam kegiatan produksi di suatu perusahaan manufaktur, terkadang jajaran manajemen lebih mengandalkan kemampuan teknis yang dimiliki karyawannya dalam bekerja. Kemampuan teknis ini dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang banyak dengan kualitas yang baik. Namun ada faktor lain yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerja para karyawan, yaitu bonus insentif.

Sudah menjadi rahasia umum jika bonus insentif yang cukup menggiurkan dapat memacu hasil kerja yang produktif dari seseorang. Hal ini menjadi suatu motivasi tersendiri yang dimiliki oleh seorang karyawan.

Ada 2 macam bentuk motivasi yang bisa diberikan oleh tim manajemen di dalam suatu perusahaan, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Positif 
Motivasi bisa diberikan dengan cara memberikan reward (penghargaan) kepada para karyawannya yang berprestasi dalam pekerjaannya. Reward ini bisa berupa kenaikan gaji, bonus insentif, dan sebagaianya. Sehingga diharapkan dengan pemberian reward tersebut dapat memacu semangat para karyawan dalam berkarya terhadap pekerjaannya.

2. Motivasi Negatif
Motivasi ini diberikan kepada karyawan dengan cara memberikan ancaman, seperti potong gaji, pemberian surat peringatan, ancaman PHK dan sebagainya untuk memacu semangat kerja para karyawannya.

Dari pengertian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa motivasi positif akan meningkatkan semangat kerja para karyawan sehingga menghasilkan kerja yang produktif. Karyawan akan bekerja dalam keadaan gembira karena merasa dihargai oleh perusahaan.


Sementara motivasi negatif juga bisa meningkatkan semangat kerja para karyawan, namun dengan cara memberikan tekanan dan ancaman. Para karyawan bekerja dalam keadaan yang tidak tenang karena perasaan takut.

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar