Job Order (JO) adalah suatu permintaan pekerjaan dari tim sales yang diperuntukkan untuk bagian produksi. Job Order biasanya bersifat proyek dan musiman sehingga dalam proses pengerjaannya tidak perlu membuat stock pengaman (safety stock).
Hal ini dikarenakan Job Order bersifat make to order, dan produknya unik serta harga jualnya lebih mahal. Berbeda dengan produk consumer goods (FMCG) seperti makanan, minuman, obat - obatan, sabun, sampo, dan sebagainya. Dimana produk - produk tersebut biasa diproduksi dalam jumlah banyak dengan biaya produksi per unitnya yang cukup murah.
Istilah Job Order (JO) banyak dijumpai di sektor industri seperti furniture, garment, otomotif, sepatu, dan lain lain yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam merancang suatu produk.
Job Order, istilah tersebut ditujukan pada departemen PPC (Production Planning & Control) yang membuat rencana produksi tanpa memperdulikan stock produk jadi. Sedangkan forecasting ditujukan pada departemen PPIC, dimana pada saat membuat rencana produksi diperlukan safety stock produk jadi. Tahu kan bedanya antara PPC dengan PPIC?
(Baca juga : perbedaan antara PPC dengan PPIC)
Job order (JO) akan turun langsung ke dalam MPS (Master Production Schedule), dan tidak perlu memperhatikan stock finish good (stock barang jadi). Job order (JO) bisa diterapkan dengan Just In Time, karena customer menuntut perusahaan kita untuk memproduksi barang sesuai dengan deadline mereka, jumlah yang diminta, dan jenis produk yang diminta.
Terima kasih telah mengunjungi blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar