Senin, 08 Maret 2021

PPC (Production Planning & Control)



Mungkin teman - teman yang bekerja di industri manufaktur atau pabrik sering bertemu dan berkomunikasi dengan orang - orang di departemen PPC, khususnya yang bekerja di bagian produksi, gudang, purchasing atau marketing. Lalu, apa yang dimaksud dengan PPC?

Beberapa perusahaan menamai departemen tersebut dengan nama PPIC, beberapa perusahaan juga menamainya dengan PPC. Lalu apa bedanya?

PPC adalah singkatan dari Production Planning & Controlling, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti perencanaan dan pengendalian produksi. 

Apa yang direncanakan? Tentu saja produksi. Apa yang dikontrol atau dikendalikan? Tentu saja produksi.

Tugas departemen PPC adalah membuat perencanaan produksi, dengan kata lain yaitu jadwal produksi. Produksi perlu dijadwalkan agar pada saat pengiriman barang ke customer tidak terlambat. PPC harus tahu prioritas produk yang akan dijadwalkan sesuai dengan permintaan customer.

Pada penjadwalan produksi tersebut terdapat nama produk (item product), jumlah yang akan diproduksi (quantity), waktu produksi (weekly / daily), dan divisi produksi (line Production).

Tidak hanya sebatas membuat jadwal saja, PPC juga wajib melakukan monitoring atau kontrol terhadap jadwal tersebut. Dengan kata lain apakah perencanaan tersebut sudah dilaksanakan oleh produksi secara tepat waktu dan tepat jumlah sesuai jadwal harian / mingguan? 

Jika terdapat kendala di bagian produksi, maka PPC perlu mengetahui penyebabnya, bila dimungkinkan bagian PPC bisa ikut turun tangan membantu menyelesaikan masalah tersebut agar tidak terjadi bottleneck. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar produksi bisa berjalan lancar tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. 

PPC identik dengan bisnis yang menerapkan make to order, karena PPC tidak membutuhkan inventory produk jadi. PPC cocok diterapkan di industri seperti furniture, garment (pakaian), otomotif, pesawat terbang, kereta api, industri perkapalan, dan sebagainya yang berbasis pesanan, bukan produk stok.


Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar