Sabtu, 14 September 2019

PERBEDAAN ANTARA PPIC DENGAN PPC

Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang perbedaan antara PPIC dengan PPC. Sekilas memang nampak sama di antara keduanya, namun sebenarnya memiliki perbedaan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi para mahasiswa yang sedang kuliah di jurusan Teknik Industri.
Sebelum kita bahas perbedaan antara PPIC dengan PPC, alangkah baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian di antara keduanya.
Pengertian PPIC
PPIC merupakan singkatan dari Production Planning and Inventory Control yaitu suatu departement dalam organisasi perusahaan yang bertugas untuk merencanakan produksi serta mengendalikan jumlah inventori (persediaan) agar sesuai dengan kebutuhan produksi dan tidak berlebihan.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu departemen marketing dan departemen produksi. PPIC bertugas menterjemahkan kebutuhan marketing ke dalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity.
Pengertian PPC
PPC merupakan singkatan dari Production Planning & Controling yang berarti perencanaan dan pengendalian produksi. PPC bertugas untuk membuat rencana produksi dan mengendalikan produksinya tanpa harus mengurus inventori (persediaan).
Pertanyaannya adalah mengapa inventory perlu untuk dikendalikan? karena pada era 1980-an perusahaan menerapkan PPC tetapi sejak satu dasawarsa terakhir ini lebih populer menggunakan PPIC.
Perbedaan antara PPIC dengan PPC
Inventory (persediaan) memiliki arti yang sangat penting bagi operasional perusahaan dalam memenuhi kebutuhan produksi dan memastikan bahwa tidak terjadi kelebihan inventory, yang akan berdampak pada waste (pemborosan). Sebab, jika perusahaan ingin maju dan bekerja secara efisien, perusahaan harus mampu menerapkan konsep lean manufacturing yang telah dicetuskan oleh Toyota.
Terdapat 3 alasan mengapa inventory perlu dikendalikan, antara lain sebagai berikut ini :
1. Untuk mengantisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan (order dari marketing).
2. Untuk mengantisipasi adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier.
3. Untuk mengantisipasi adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) barang yang kita pesan.
Dalam mengendalikan inventory, di PPIC terdapat bagian yang namanya MRP (Material Requirement Planning) yang bertujuan untuk mengatur ketersediaan stock material dan pengadaan stock material agar sesuai dengan kebutuhan demand (permintaan). Inventory harus bisa dikendalikan agar tidak berlebihan, karena inventory pada dasarnya adalah biaya. Inventory yang berlebihan tentu akan membebani keuangan perusahaan.

Secara jobdesc, PPIC lebih komplek tugasnya dari pada PPC. Sebab, PPIC bertugas sebagai pembuat rencana produksi (Master Production Schedule / MPS) dan pembuat rencana kebutuhan material (Material Requirement Planning / MRP). Sedangkan PPC tugasnya hanya sebatas membuat rencana produksi (MPS) tanpa membuat rencana kebutuhan material (MRP).
Orang yang bekerja sebagai PPIC pasti menguasai PPC, tetapi orang yang bekerja di bagian PPC belum tentu menguasai PPIC. Hal ini dikarenakan selain membuat MPS, PPIC juga membuat MRP, sedangkan PPC hanya membuat MPS saja tanpa MRP.
PPIC lebih cocok diterapkan di perusahaan yang bisnisnya bersifat make to stock, sedangkan PPC lebih cocok diterapkan pada perusahaan yang bisnisnya bersifat make to order, atau perusahaan yang bisnisnya menerapkan konsep just in time.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.