Senin, 16 September 2019

KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI PARA SARJANA TEKNIK INDUSTRI

Sebagian orang masih bingung mengenai jurusan teknik industri. Banyak yang mengartikan bahwa teknik industri itu seperti teknik mesin. Padahal sebenarnya sangat berbeda. Mungkin pandangan tersebut muncul disebabkan karena terdapat kata "industri" yang beranggapan bahwa pasti terdapat mesin - mesin canggih dan berat.
APA ITU TEKNIK INDUSTRI?
Pada dasarnya teknik industri dan teknik mesin itu berbeda. Memang, sejarah lahirnya teknik industri dimulai sejak para sarjana teknik mesin bekerja sebagai kepala pabrik. Para insinyur mesin kesulitan dalam mengelola manajemen perusahaan, yang tidak hanya mengelola mesin saja. Sebab di dalam suatu industri manufaktur, ada sumber daya lain selain mesin yang harus dikelola secara bijak, yakni faktor tenaga kerja, material, dan keuangan atau modal. Oleh karena itu, teknik industri lahir sebagai solusi untuk mengintegrasikan faktor-faktor tersebut demi tercapainya produktivitas dan efisiensi kerja.
Teknik industri adalah seni untuk mengelola pabrik. Bisa dikatakan bahwa teknik industri adalah turunan dari teknik mesin. Beberapa mata kuliah teknik mesin yang dipelajari di teknik industri antara lain menggambar mesin, proses manufaktur (pengenalan mesin bubut, milling, drilling, CNC), maintenance atau perawatan mesin, dan lain - lain.
Selain belajar permesinan, teknik industri juga belajar tentang manajemen. Beberapa mata kuliah manajemen yang dipelajari di dalam teknik industri antara lain manajemen kualitas, manajemen rantai pasok, manajemen produksi, manajemen resiko, manajemen K3, manajemen proyek, dan lain - lain.
(baca juga : daftar materi teknik industri)
Ilmu teknik industri merupakan ilmu campuran dari berbagai disiplin ilmu. Ada ilmu sosial, ilmu sains dan juga teknologi.
Ilmu sosial berhubungan dengan pengelolaan tenaga kerja, seperti leadership atau kepemimpinan, pengorganisasian, atau apapun yang menunjang kesuksesan teamwork.
Ilmu sains dan teknologi berhubungan dengan peralatan produksi, informasi, software dan hardware yang bisa menunjang kesuksesan produk baik secara kualitas, biaya, dan ketepatan pengiriman atau yang dikenal sebagai goal dari lean manufacturing yaitu QCD (Quality, Cost, Delivery).
APA KELEBIHAN TEKNIK INDUSTRI?
Plesetan dari teknik industri adalah teknik banci. Sebenarnya saya tidak setuju dengan pernyataan seperti ini, hehe. Mengapa ada pernyataan seperti demikian? Sebab, teknik industri tidak mempelajari disiplin teknik secara murni dan detail juga tidak mempelajari manajemen secara khusus.
Namun hal itu justru menjadi kelebihan dari teknik industri. Para sarjana teknik industri memiliki kelebihan berupa wawasan yang luas dari berbagai bidang ilmu. Sarjana teknik industri mengerti segalanya tetapi tidak detail. Teknik industri belajar mengenal kulitnya teknik mesin, teknik material, teknik komputer, teknik lingkungan, manajemen K3, manajemen keuangan, manajemen operasional, dan lain - lain.
Maka dari itu, lulusan teknik industri cukup luas lapangan kerjanya. Sarjana teknik indystri bisa bekerja di berbagai sektor industri baik barang maupun jasa. Dia bisa bekerja di sektor pertambangan, perbankan, perindustrian, perminyakan, pengiriman barang (logistik), perdagangan, dan sebagainya.
Namun, yang perlu di garis bawahi adalah "Apa sih sebenarnya yang diharapkan oleh dunia kerja dan dosen teknik industri terhadap para sarjananya?" Pertanyaan ini sangat menarik. Ketika para dosen mengharapkan bahwa segala ilmu yang dia berikan kepada mahasiswanya bisa diaplikasikan ke dunia nyata, yaitu sektor manufaktur atau industri.
HARAPAN BAGI DUNIA KERJA TERHADAP SARJANA TEKNIK INDUSTRI
Terkadang para sarjana teknik industri bekerja justru tidak sesuai dengan habitat aslinya. Idealisnya, mereka di desain untuk menjadi "manusia industri". Namun seiring berjalannya waktu dan kesempatan kerja, para sarjana teknik industri memilih berkarir di bidang lain seperti perbankan, perdagangan, dan industri jasa yang lain. Sebenarnya tidak ada yang salah, karena semuanya kembali pada pilihan masing - masing.
Bagaimana dengan saya? Hehe. Saya justru menikmati menjadi seorang teknik industri. Rasanya ada yang ganjal bila saya bekerja tidak sesuai dengan desain saya sebagai "manusia industri". Bahkan hingga saat ini, saya masih suka menulis seputar ilmu teknik industri ke dalam blog milik pribadi. Ada kepuasan tersendiri, bila saya bisa berbagi meskipun hanya sebatas tulisan yang saya dapatkan dari membaca ataupun berdasarkan pengalaman kerja di pabrik.
(baca juga : apa itu six sigma?)
Seorang sarjana teknik industri diharapkan memiliki kemampuan untuk meminimalkan biaya yang terjadi di dalam operasional proses bisnis. Dia harus mampu mengelola sistem dimana proses produksi harus seramping mungkin.
Proses ini dimulai dari pasokan bahan baku yang diterima, kemudian mengolahnya menjadi suatu produk, hingga dikirim ke customer. Tentu dalam proses - proses tersebut membutuhkan banyak waktu, terlebih lagi apabila pada proses tersebut terdapat banyak masalah pada operasionalnya seperti kegagalan dalam membuat produk, produksi tidak lancar karena bottleneck sehingga mengakibatkan losstime (kehilangan waktu produktif). Seorang sarjana teknik industri harus memahami hal tersebut, yaitu "lean manufacturing". Dia harus bisa mengurangi produk yang gagal (defect), biaya yang berlebihan (cost), dan keterlambatan pengiriman (delivery). Sehingga tercapai goal dari lean manufacturing, yaitu Quality, Cost, Delivery (QCD) yang efisien.
Sarjana teknik industri adalah seorang "process engineer". Dia bekerja untuk memperbaiki proses. Dia seorang desainer sistem. Pandangannya luas, tidak hanya menyangkut peralatan produksi saja (mesin). Namun lebih dari itu, dia harus mampu melihat dari atas seperti " helikopter view".
Di mana ada sebuah pabrik yang berdiri, dan di sekelilingnya adalah para supplier, dan di sebelah ujungnya adalah para pelanggan. Tugas para sarjana teknik industri adalah melayani pelanggan industri dengan sebaik - baiknya dengan cara pengelolaan manufaktur yang benar.