Senin, 16 Agustus 2021

Klasifikasi Cacat Produk Berdasarkan Keparahannya



Dalam manajemen kualitas, tentunya sangat diharapkan agar cacat produksi bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan dalam Total Productive Maintenance (TPM), dikenal dengan konsep zero defect (cacat nol). 

Cacat produk adalah salah satu pemborosan dari 7 jenis pemborosan yang dikenal dengan nama 7 Wastes dalam lean manufacturing. Cacat produk harus dicegah sedini mungkin agar tidak berlarut - larut hingga pengepakan produk akhir.

Pada proses pemeriksaan kualitas dan analisis data kualitas, inspektur kualitas (auditor/QC) harus mampu menilai tingkat keparahan pada cacat produksi.

(Baca juga : tugas QC incoming / kedatangan barang)

Berikut ini merupakan beberapa jenis cacat produksi berdasarkan tingkat keparahannya :

1. Critical defects (cacat kritis)

Cacat kritis yaitu cacat yang menurut penilaian dan pengalaman akan mengakibatkan kondisi berbahaya atau tidak aman bagi individu yang menggunakan atau memelihara barang tersebut.

2. Mayor defects (cacat besar)

Cacat besar yaitu cacat yang bisa menjadikan barang berkualitas kedua atau tidak dapat diterima karena penyimpangan yang signifikan dari spesifikasi yang sudah ditetapkan.

3. Minor defects (cacat kecil)

Cacat kecil yaitu cacat yang kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi daya jual dan hanya mengalami sedikit penyimpangan dari standar kualitas yang ditetapkan. Biasanya cacat kecil bisa diperbaiki untuk dapat diterima kembali oleh konsumen.

(Baca juga : prinsip quality awareness / kesadaran kualitas)

Itulah sekilas pengertian mengenai klasifikasi jenis cacat produk berdasarkan tingkat keparahannya. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar