Minggu, 08 November 2020

Pengertian Zero Defect Dalam Manajemen Kualitas

Dalam industri yang menganut prinsip lean,  kita sering mendengar istilah zero defect. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan zero defect? Untuk lebih lengkapnya akan kita bahas mengenai pengertian zero defect dalam sektor industri manufaktur. 

Zero defect adalah sebuah konsep yang menghendaki tidak adanya defect atau cacat produk dalam setiap proses produksi. Zero defect sering dijadikan sebagai yel yel atau slogan sebelum memulai kerja atau proses produksi pada industri modern yang menerapkan lean manufacturing

Istilah zero defect pertama kali dikenalkan oleh Philip B. Crosby melalui bukunya yang berjudul “Absolutes of Quality Management” yang kini telah menjadi konsep populer dalam manajemen kualitas. Konsep ini telah diadopsi menjadi salah satu teori utama dalam six sigma. Pada teori kualitas yang lama, setiap orang berpikir bahwa kualitas yang baik dapat dicapai melalui pemeriksaan yang ketat atau melakukan inspeksi untuk memisahkan antara barang yang layak dengan barang yang tidak layak. 

(Baca juga : cara membuat diagram kendali mutu / control charts)

Crosby menemukan kelemahan dalam pemikiran tersebut. Menurutnya, kesempurnaan hasil produksi tidak bisa dicapai hanya dengan melalui pemeriksaan, namun harus ada upaya dalam pencegahan. Apabila pada suatu proses produksi ditemukan potensi terjadinya cacat atau kualitas hasil yang buruk, maka harus ada  suatu tindakan pencegahan untuk mencegah cacat produk sehingga kualitas produk tetap terjaga. Perusahaan harus mampu mengeliminasi cacat produk dalam proses produksi untuk mencapai zero defect. 

(Baca juga : pengertian zero downtime dalam total Productive Maintenance / TPM)

Konsep zero defect sebenarnya banyak mendapat kritikan dari banyak pihak yang berpendapat bahwa kondisi perusahaan dengan cacat nol tidaklah mungkin terjadi. Karena sebenarnya dalam manajemen kualitas tidak harus sempurna mencapai cacat nol dalam produksi, tetapi lebih mengacu pada keadaan dimana waste (pemborosan) itu bisa diminimalkan sehingga cacat bisa berkurang untuk memastikan standar kualitas tertinggi di dalam suatu proyek. 

(Baca juga : pengertian lean six sigma)

Mencapai zero defect secara teknis tidaklah mungkin terjadi dalam suatu proyek manufaktur yang besar dan rumit. Menurut standar six sigma, definisi zero defects  didefinisikan sebagai  3,4 DPMO, yang artinya adalah 3,4 cacat dalam 1 (satu) juta kesempatan produksi. DPMO singkatan dari Defects Per Million Opportunities yaitu Cacat per Satu Juta Kesempatan. Kesempurnaan memang tidak mungkin bisa dicapai tetapi setidaknya upaya tersebut akan mendorong terciptanya peningkatan kualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar