Setiap perusahaan yang bergerak di industri manufaktur pasti menginginkan agar proses produksinya lancar tanpa kendala apapun. Proses produksi yang lancar akan menghasilkan kapasitas produksi yang maksimal sehingga keuntungan yang didapatkan perusahaan pun bisa maksimal. Namun bagaimana jika pada proses produksinya mengalami masalah seperti kerusakan mesin, sehingga mengalami downtime yang cukup panjang dan menghambat produksi?
Downtime adalah waktu produksi yang hilang karena mesin atau alat mengalami kerusakan. Jika tidak diatasi, maka downtime akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Ketika downtime terjadi, maka akitivitas produksi menjadi berhenti sedangkan waktu terus berjalan, dan kita terus mengeluarkan biaya untuk membayar tenaga kerja, energi listrik, dan sebagainya.
Dalam konsep Total Productive Maintenance (TPM) telah dikenal prinsip zero downtime. Hal ini bukan berarti tidak boleh terjadi downtime sedetik pun, tetapi downtime tersebut sebisa mungkin diminimalisir agar tidak banyak menghilangkan waktu produksi.
(Baca juga : pengertian zero defect dalam lean manufacturing)
Zero downtime adalah prinsip yang menekankan bahwa downtime harus bisa dikurangi seminimal mungkin. Melalui kegiatan preventive maintenance, diharapkan potensi - potensi yang mengakibatkan terjadinya downtime pada mesin dapat dikendalikan. Sebenarnya pada kegiatan preventive maintenance juga terdapat waktu downtime yang digunakan untuk memperbaiki dan merawat mesin secara berkala. Namun downtime tersebut memang sengaja diadakan untuk mencegah terjadinya downtime yang lebih parah di kemudian hari.
Kesimpulannya, zero downtime hanyalah sebuah prinsip untuk memotivasi setiap orang yang bekerja (khususnya engineer) untuk meminimalkan terjadinya downtime mesin. Melalui continuous improvement atau perbaikan terus menerus dan pembuatan jadwal preventive maintenance yang tepat, diharapkan bisa mengurangi waktu downtime sekecil mungkin. Hal itu sudah menjadi bagian dari program penerapan Total Productive Maintenance (TPM) yang bertujuan dalam melakukan perawatan produksi secara total untuk mengurangi waste, baik downtime maupun defect.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar