Pada artikel kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dalam kegiatan audit 5R di pabrik garment. Sebelumnya, saya akan menjelaskan dulu apa itu 5R.
5R adalah singkatan dari ringkas, rapi, resik, rawat, rajin. Merupakan suatu budaya kerja yang diadopsi dari Jepang yang bernama 5S (seiri, seiso, seiton, seiketsu, shitsuke).
5R adalah suatu metode atau konsep yang digunakan untuk menata lingkungan kerja agar rapi dan bersih. Dalam melakukan audit 5R, kita harus jeli dalam mengamati kondisi lingkungan kerja yang tidak wajar. Misalnya seperti peralatan kerja yang berantakan, lantai produksi yang kotor, tempat penyimpanan barang yang tidak jelas (tidak ada identitas), dan sebagainya.
Saya pernah ditunjuk menjadi ketua tim audit 5R di suatu pabrik garment milik Korea. Audit 5R tersebut dilakukan setiap hari Jumat. Tim kami terdiri dari anggota Staff IE, yang melakukan audit di seluruh area factory, mulai dari gudang material, gudang accesories, line produksi cuting, line produksi sewing, area iron, ruang sample, ruang mekanik, hingga area finishing.
Setiap ada temuan kondisi yang dirasa tidak wajar, akan kami dokumentasikan dengan cara mengambil foto di masing - masing area. Foto - foto tersebut menjelaskan tentang barang - barang yang berserakan, tidak jelas identitasnya, dan area kerja yang kotor. Jika semua foto sudah terkumpul, maka segera kami buat laporan penilaian audit 5R. Dalam penilaian 5R tersebut, kami menggunakan skala point 1 - 5. Nilai 1 sangat buruk, sedangkan nilai 5 sangat baik.
Apabila tim kami telah selesai melakukan penilaian 5R, maka laporannya segera kami berikan kepada masing - masing chief (kepala unit) di semua bagian. Setelah para chief menerima laporan audit tersebut, chief masing - masing bagian akan memperbaiki segala kondisi yang kurang wajar dalam kurun waktu beberapa hari ke depan.
Itulah sekilas pengalaman mengenai audit 5R di pabrik garment, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa memberi manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar