Heijunka berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah “leveling” atau “meratakan”. Heijunka merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengupayakan agar seluruh proses pekerjaan berlangsung pada level tertentu yang sama rata pada setiap kondisi. Heijunka bertujuan untuk menghindari terjadinya fluktuasi atau ketidakpastian perubahan demand (permintaan) dari customer atau pelanggan. Fluktuasi demand dari customer terkadang sulit untuk dideteksi dan tidak terkadang tidak sesuai rencana awal.
Sesuatu yang tidak terencana akan sulit untuk diantisipasi perlakuannya. Oleh karena itu diperlukan adanya pemerataan penjadwalan pekerjaan pada lini produksi agar rencana produksi yang tidak pasti bisa lebih mudah diantisipasi.
Penerapan Heijunka sangatlah penting dalam usaha menciptakan sistem manufaktur yang bersifat lean (ramping). Berikut ini adalah kutipan dari kalimat yang diucapkan oleh Taiichi Ohno, seorang bapak yang berhasil menerapkan konsep Just In Time:
“The slower but consistent tortoise causes less waste and is much more desirable than the speedy hare that races ahead and then stops occasionally to doze. The Toyota Production System can be realized only when all the workers become tortoises.” --Taiichi Ohno, 1988
Menurut Ohno, kura-kura yang lambat tetapi konsisten lebih baik dari kelinci yang berlari cepat tetapi adakalanya berhenti untuk istirahat. Bahkan, beliau bilang Toyota Production System dapat terlaksana hanya jika seluruh pekerja menjadi kura-kura.
Dalam praktik Lean manufacturing, heijunka sangat penting khususnya untuk lini produksi yang bersifat assembly (proses produksi perakitan). Hal ini dikarenakan heijunka dapat menghilangkan faktor – faktor yang dapat menimbulkan waste atau pemborosan dalam lini assembly, baik pemborosan yang berupa Muda, Mura, dan Muri (3M). Heijunka bisa mencegah terjadinya keterlambatan pengiriman dari leadtime yang sudah direncanakan.
Penerapan Heijunka di lini produksi terdiri dari Post Heijunka (kotak lemari Heijunka) dan kartu Kanban. Heijunka post merupakan sebuah kotak atau lemari yang berfungsi untuk menata kartu kanban agar sesuai dengan rencana produksi dengan urut - urutan yang paling urgent (penting). Sebelum produksi dimulai, departemen PPIC atau PPC akan mengatur kartu-kartu Kanban produksi pada post Heijunka. Pengaturan Kanban produksi ini tentunya sudah sesuai dengan perhitungan PPIC dalam upaya untuk mengejar leadtime permintaan produksi dari customer. Dari sekian jenis produk, misalnya produk A, B, C, D, yang masing – masing memiliki permintaan yang berbeda – beda kuantitasnya, maka PPIC harus bisa meratakan susunan kartu Kanban produksinya, agar produk A, B, C, D dalam prosesnya tidak ada yang missing untuk diproduksi.
Itulah sekilas pengertian mengenai heijunka, terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.