Pada keadaan seperti ini, perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Break even point atau titik impas digunakan untuk merancang laba yang akan diperoleh oleh perusahaan.
Keadaan pada break even point atau titik impas ini berbeda dengan pengembalian modal. Nilai break even point atau titik impas diperoleh melalui perhitungan biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dan bertambah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
(Baca juga : pengertian Fast Moving Consumer Good / FMCG)
Manfaat Menghitung Break Even Point' (BEP)
Break Even Point dijadikan sebagai informasi untuk mengetahui perilaku biaya dan keuntungan. Biaya menjadi dasar untuk menentukan harga jual yang kemudian mempengaruhi volume penjualan. Volume produksi dipengaruhi oleh volume penjualan yang kemudian mempengaruhi biaya. Informasi yang diperoleh kemudian memberikan data tentang penjualan minimum agar kerugian tidak terjadi, namun keuntungan belum diperoleh. Kondisi ini hanya terjadi jika besarnya pendapatan sama dengan biaya pengeluaran.
(Baca juga : pengertian customer relationship management / CRM)
Analisis break even point juga membantu pihak manajemen keuangan dalam merencanakan dan menentukan jumlah biaya yang digunakan secara keseluruhan. Pada akhirnya perusahaan akan memiliki laporan keuangan dengan tingkat kesesuaian dan keabsahan yang tinggi.
(Baca juga : pengertian SNI / standar nasional indonesia)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar