Rabu, 25 November 2020

Pengertian Cash Flow (Arus Kas)



Cash flow atau arus kas adalah laporan keuangan yang berisi informasi tentang pengaruh kas dari kegiatan operasi, transaksi investasi, dan transaksi keuangan yang mengalami kenaikan atau penurunan bersih dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. 

Elemen dalam arus kas dibagi menjadi dua, yaitu  cash inflow (arus uang masuk) dan cash outflow (arus uang keluar). Uang masuk bisa didapatkan dari perolehan keuntungan, tahap pasif, maupun hasil penjualan. Sedangkan yang termasuk dalam uang keluar yaitu pembayaran pajak, gaji karyawan, pengeluaran rumah tangga, hingga cicilan pinjaman. Bila jumlah uang masuk atau pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, maka pada laporan keuangan akan tercipta arus kas yang positif. 

Arus kas yang positif akan menjadikan sebuah bisnis yang lebih besar lagi pendapatannya. Namun, kekurangan uang dalam suatu bisnis menjadi penyebab utama dari banyaknya bisnis kecil gulung tikar.

(baca juga : pengertian manajemen sumber daya manusia)

Terdapat berbagai jenis pendapatan yang dapat meningkatkan arus kas menjadi posistif, seperti penghasilan aktif, penghasilan investasi, serta penghasilan pasif.

1. Penghasilan aktif 

Meliputi semua pendapatan yang diterima, bisa berupa gaji, honor, hingga bonus dan komisi.

2. Penghasilan dari investasi 

Penghasilan ini didapat dari keuntungan instrumen investasi, misalnya penjualan saham, bunga deposito, hingga penjualan properti atau aset lainnya.

3. Penghasilan pasif 

Merupakan penghasilan yang didapat dari aset yang sudah dimiliki. Beberapa contoh di antaranya yaitu uang dari rumah yang disewakan atau pembagian hasil dari karya yang diperjualbelikan (buku, musik, dan konten lainnya).

(baca juga : pengertian auditor, auditee, dan audit)

Itulah pengertian mengenai cash flow atau arus kas, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar