Setiap pekerjaan pasti memiliki target yang harus diselesaikan. Misalnya pada tim sales, targetnya harus menjual sekian barang, target HRD harus bisa merekrut karyawan yang tepat, dan sebagainya.
Begitu pula dengan departemen produksi. Dalam suatu pabrik, departemen produksi menjadi tangan yang menggerakkan proses bisnisnya. Kita ibaratkan suatu pabrik seperti restoran, ada tim sales yang bertugas untuk mempromosikan restoran dan menu makanannya, bagian PPIC yang mempersiapkan bumbu - bumbu dan menentukan waktu memasaknya sesuai pesanan, sedangkan bagian produksi bertugas untuk memasak.
Kita kembali ke judul, yaitu target produksi tidak tercapai. Bagaimana dampaknya? Tentu saja berakibat pada keterlambatan pengiriman pesanan ke pelanggan dan biaya produksi menjadi meningkat.
Logikanya begini, setiap hari target produksi adalah 1000 pcs, namun aktual hasil yang dicapai per hari hanya 600 pcs. Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka pada waktu pengiriman barang, barang akan menjadi kurang. Bila barang kurang, pelanggan akan kecewa. Dan untuk menyiasati hal tersebut, manajemen perusahaan memutuskan untuk mengambil kebijakan lembur, yang kita tahu bahwa lembur itu juga menghabiskan biaya. Biaya apa saja? Yaitu biaya tenaga kerja, biaya mesin, biaya listrik, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana caranya agar produksi bisa selalu mencapai target? tentu jika ada suatu akibat, pasti ada sebab. Kita harus mengetahui terlebih dahulu penyebab dari produksi tidak mencapai target. Masalah - masalah apa saja yang mempengaruhi target produksi tidak tercapai.
Salah satu cara untuk mengetahui penyebab produksi tidak tercapai yaitu dengan mencari akar masalahnya. Root cause analysis (RCA) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari penyebab masalah. Salah satu cara atau tools yang sering digunakan dalam metode RCA yaitu 5whys (why why analysis).
Ini merupakan salah satu tools yang diterapkan dalam perusahaan Toyota, untuk mencari penyebab akar masalah dengan cara bertanya mengapa, mengapa, dan mengapa sampai pertanyaan tersebut tidak mampu terjawab. Jika pertanyaan tersebut tidak mampu lagi dijawab, itulah akar penyebabnya. Itulah masalahnya, selanjutnya kita bisa melakukan perbaikan atau improvement agar masalah tersebut (target produksi tidak tercapai) bisa terselesaikan.
Mulailah turun dan menganalisa di lapangan atau area kerja (genba). Mulailah bertanya dengan orang - orang berada di tempat tersebut, serta amati prosesnya. Urutkan hasil analisa anda dengan menyusun sebuah pertanyaan mengapa, mengapa, dan mengapa.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar