Benchmarking adalah sebuah metode pengukuran dari kualitas kebijakan organisasi, produk, program, strategi untuk memberikan wawasan yang dibutuhkan manajemen dalam memahami proses dengan cara membandingkannya dengan industri serupa ataupun yang berbeda.
Benchmarking merupakan suatu alat perbandingan yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur atau patokan. Melalui benchmarking, suatu organisasi dapat memperoleh gambaran mengenai kinerja organisasi, sehingga mampu menghasilkan solusi terbaik untuk meraih sasaran yang diinginkan.
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa kegiatan benchmarking tidaklah harus dilakukan satu kali waktu, namun bisa juga dilakukan secara berkesinambungan sehingga organisasi bisa memperoleh manfaat dalam meraih praktek aktifitas organisasi yang terbaik.
Benchmarking digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja dengan menggunakan indikator yang spesifik (misalnya seperti biaya per unit ukuran, produktivitas per unit ukuran, siklus waktu x per unit ukuran atau cacat per unit ukuran) dan menghasilkan metrik kinerja yang kemudian dibandingkan dengan yang lain .
(baca juga : key performance indicators / KPI)
Benchmarking disebut juga sebagai "pembandingan praktik terbaik" atau "proses pembandingan", proses ini digunakan dalam manajemen di mana organisasi mengevaluasi berbagai aspek dari proses mereka dalam kaitannya dengan proses perusahaan praktik terbaik, biasanya dalam kelompok sebaya yang ditentukan untuk keperluan perbandingan.
Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengembangkan rencana tentang bagaimana melakukan perbaikan atau mengadaptasi praktik terbaik tertentu, dengan tujuan agar dapat meningkatkan beberapa aspek kinerja.
(baca juga : balanced scorecard)
Macam - Macam Jenis Benchmarking
Benchmarking bukan hanya sekedar proses yang membandingkan dengan produk luar. Benchmarking bisa saja dilakukan secara internal dengan membandingkan kinerja beberapa kelompok dalam organisasi perusahaan.
Oleh sebab itu, bencmarking dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut :
1. Strategic Benchmarking
Merupakan benchmarking yang mengamati bagaimana orang atau organisasi mengungguli persaingannya.
2. Process Benchmarking
Merupakan benchmarking yang membandingkan proses kerja.
3. Functional Benchmarking
Merupakan benchmarking yang melakukan perbandingan pada Fungsional kerja tertentu dalam upaya meningkatkan operasional pada fungsional tersebut.
4. Performance Benchmarking
Merupakan benchmarking yang membandingkan kinerja pada produk atau jasa.
5. Product Benchmarking
Merupakan benchmarking yang membandingkan produk pesaing dengan produk sendiri dengan tujuan untuk mengetahui letak kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) produknya.
6. Financial Benchmarking
Merupakan benchmarking yang membandingkan kekuatan finansial untuk mengetahui daya saingnya.
(baca juga : nominal group technique /NGT)
Pada tahun 2008, survei komprehensif dilakukan oleh The Global Benchmarking Network, sebuah jaringan pusat benchmarking yang mewakili 22 negara. Survei tersebut menghasilkan bahwa alat yang cenderung meningkat popularitasnya dalam tiga tahun ke depan adalah Benchmarking Kinerja, Benchmarking Informal, analisis SWOT, dan Benchmarking Praktik Terbaik (best practice).
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.