Sabtu, 07 September 2019

FISHBONE DIAGRAM

Fishbone diagram atau diagram tulang ikan merupakan salah satu metode untuk menganalisa penyebab - penyebab masalah. Fishbone diagram sering juga disebut sebagai diagram sebab-akibat atau cause effect diagram.
Penemunya adalah seorang Professor bernama Kaoru Ishikawa, merupakan seorang ilmuwan dari Jepang yang juga alumni teknik kimia di Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Sehingga ada juga yang menyebut fishbone diagram dengan sebutan diagram Ishikawa.
Fishbone diagram merupakan bagian dari seventools (7 alat kendali mutu) untuk membantu manajemen dalam penyelesaian masalah defect atau cacat produk. Selain itu, fishbone diagram juga bagian dari metodologi RCA (Root Cause Analysis) untuk mencari penyebab suatu masalah.
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram ini bisa digunakan untuk hal - hal seperti berikut ini:
1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan
2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan suatu masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut
(baca juga : quality control)
Fungsi utama dari diagram fishbone (Tulang Ikan)atau diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) atau diagram Ishikawa yaitu untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab yang mungkin muncul dari suatu efek atau akibat yang spesifik.
Fishbone Diagram telah banyak digunakan dalam membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah, terutama masalah yang terjadi di lingkungan industri manufaktur. Masalah - masalah tersebut muncul dan dikelompokkan menjadi faktor 4M, yaitu manusia, mesin, metode, dan material.
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam membuat analisa diagram fishbone, antara lain sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
Identifikasikan masalah yang sedang dialami. Masalah utama yang terjadi digambarkan dengan bentuk kotak sebagai kepala dari fishbone diagram. Masalah yang diidentifikasi menjadi pusat perhatian dalam proses pembuatan fishbone diagram.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor utama masalah
Faktor-faktor utama yang menjadi bagian dari permasalahan yang utama kemudian digambarkan. Faktor-faktor ini akan menjadi penyusun “tulang” utama dari fishbone diagram. Faktor ini berupa sumber daya manusia, metode yang digunakan, mesin, material yang digunakan, dan sebagainya.
3. Menemukan kemungkinan penyebab dari setiap faktor
Dari setiap faktor - faktor yang menjadi pangkal masalah, perlu ditemukan kemungkinan penyebab. Kemungkinan-kemungkinan penyebab setiap faktor, akan digambarkan sebagai “tulang - tulang kecil" pada “tulang utama". Setiap kemungkinan penyebab perlu dicari akar penyebabnya dan digambarkan sebagai “tulang” pada tulang kecil. Kemungkinan penyebab dapat ditemukan dengan cara melakukan brainstorming ataupun analisa keadaan dengan observasi.
4. Melakukan analisa hasil diagram yang sudah dibuat
Setelah selesai membuat fishbone diagram, maka bisa dilihat semua akar penyebab masalahnya. Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, perlu dianalisa lebih jauh prioritas dan signifikansi dari penyebabnya. Kemudian dapat dicari tau solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menyelesaikan akar masalah.