Selasa, 03 September 2019

QUALITY ASSURANCE (QA)

Pada artikel kali ini akan kita bahas mengenai apa itu Quality Assurance.
Quality Assurance (QA) berasal dari kata "quality" yang berarti kualitas, dan "assurance" yang berarti jaminan.
Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis pada proses (process base approach) yang bertujuan untuk mencegah produk cacat, mulai dari tahap perencanaan (planning) hingga tahap pengiriman produk ke customer sehingga menghindari terjadinya pengerjaan ulang (rework) dari customer yang merugikan reputasi perusahaan.
Quality Assurance (QA) bertanggung jawab terhadap jaminan kualitas produk serta memastikan bahwa proses pembuatan produk telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif, yang melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek untuk memahami persyaratan kualitas yang diinginkan.
Teknik Dalam Quality Assurance
Terdapat tiga teknik yang bisa digunakan untuk menjamin kualitas, antara lain Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and Control Tools.
1. Quality Audit
Dalam melakukan quality audit atau audit kualitas, tim ahli atau yang disebut sebagai auditor berasal dari pihak eksternal (bukan dari internal perusahaan). Tim ahli tersebut akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Jika ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan (perusahaan yang diaudit) diminta untuk melakukan tindakan perbaikan (Corrective Action). Pihak auditor tersebut juga akan memberikan saran-saran untuk perbaikan proses.
Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut benar - benar sudah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan.
2. Process Analysis
Merupakan proses untuk menganalisis dan menemukan kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya.
Dalam melakukan proses analisa potensi kemungkinan terjadinya produk cacat, kita bisa menggunakan metode analisa FMEA. Selain FMEA, kita bisa juga menggunakan metode lain seperti analisa 5 Whys untuk mempermudah mencari akar masalah dalam metode FMEA.
3. Quality Management dan Control Tools
Merupakan teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas masalah yang harus diselesaikan. Contoh diagram Quality Management and Control Tools ini diantaranya yaitu Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya.
(baca juga : Quality Control)
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.