Setiap perusahaan pasti menginginkan bisnisnya selalu lancar dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya aktivitas perbaikan yang dilakukan dengan cara berkelanjutan serta terus menerus agar harapan dari perusahaan tersebut bisa tercapai.
Continuous improvement berasal dari bahasa Inggris yang artinya perbaikan berkelanjutan. Continuous improvement adalah kegiatan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus oleh suatu organisasi untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya.
Dalam bahasa Jepang, continuous improvement disebut dengan kaizen yang artinya perbaikan terus menerus sepanjang hidup.
Banyak metode yang bisa digunakan untuk menerapkan continuous improvement. Metode yang paling terkenal dan umum digunakan adalah metode PDCA (Plan Do Check Action).
Selain PDCA, metode lain yang terkenal adalah metode DMAIC (Define Measure Analysis Improve Control). Untuk metode DMAIC sendiri, lebih difokuskan untuk menyelesaikan permasalahan seperti defect dan pemborosan (Losstime) yang tidak perlu. Metode DMAIC sering digunakan dalam proyek lean six sigma, langkah - langkahnya cukup sistematis disertai dengan penggunaan seven tools (7 alat kendali mutu).
Melakukan continuous improvement merupakan sebuah keharusan dari suatu perusahaan jika ingin bertahan terhadap situasi zaman. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat semua perusahaan berlomba - lomba dalam meningkatkan perbaikan di semua lini bisnis.
Proyek continuous improvement juga bisa menjawab kepercayaan dari pelanggan. Dengan melakukan continuous improvement, diharapkan kualitas produk menjadi semakin baik sehingga pelanggan merasa puas. Selain itu, di sisi yang lain continuous improvement dapat meningkatkan efisiensi proses, sehingga dapat meminimalkan biaya produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar