Minggu, 18 Juli 2021

Hubungan Line Balancing Dengan Kelancaran Produksi


Line balancing adalah metode yang digunakan untuk menyamaratakan atau menyeimbangkan beban kerja di setiap stasiun kerja operator. Line balancing merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dalam teknik industri dan sering digunakan di dunia kerja.

Dalam menerapkan line balancing, hal pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan pengambilan waktu cycle time melalui time study. Pengambilan waktu cycle time ini bisa dilakukan dengan menggunakan stopwatch. Pengambilan waktunya dilakukan setiap stasiun kerja, dimulai saat operator mengambil barang work in process (WIP), kemudian dikerjakan hingga barang tersebut diserahkan ke proses selanjutnya.

Lalu pertanyaannya, apa hubungannya antara line balancing dengan kelancaran produksi? tentu saja ada. Jika pada suatu aliran proses produksi terjadi bottleneck, maka akan mengakibatkan kemacetan pada proses produksi. Hal ini harus ditangani dengan cara mengecek apakah waktu proses per stasiun kerja / per operator terjadi perbedaan yang signifikan. 

Jika hal ini terjadi, misalnya proses A selesai dalam waktu 20 detik, proses B selesai dalam waktu 60 detik, proses C selesai dalam waktu 40 detik. Maka proses B akan terjadi delay karena terjadi penumpukan barang, sedangkan proses C akan banyak menganggur karena menunggu pekerjaan di proses B selesai terlebih dahulu.


Oleh karena itu, dalam kasus ini kita perlu melakukan line balancing. Beban kerja di proses B terlalu berat, sehingga perlu untuk dilakukan penyeimbangan pekerjaan. Proses A perlu membantu sebagian pekerjaan dari proses B, sehingga diharapkan akan terjadi balance atau keseimbangan aliran proses produksi dari proses A, proses B, hingga proses C. Dengan begitu, diharapkan aliran produksi berjalan secara lancar, tidak ada bottleneck.

Itulah hubungan antara line balancing dengan kelancaran produksi, terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar