Senin, 09 September 2019

SCATTER DIAGRAM (SCATTER PLOT)

Scatter diagram atau dalam bahasa indonesia disebut diagram pencar adalah diagram yang menunjukkan tingkat hubungan atau korelasi di antara 2 faktor. Scatter diagram merupakan bagian dari 7 alat pengendalian kualitas (seventools) yang digunakan untuk menguji hubungan keterkaitan antara 2 faktor yang menjadi sebab atau akibat.
Scatter diagram sering disebut sebagai Scatter Chart, Scatter plot, Scattergram dan Scatter graph. Bentuk sajian analisa dari scatter diagram adalah berupa gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y).
Berikut ini terdapat beberapa contoh yang bisa menjadi obyek pengujian tingkat kekuatan hubungan (korelasi) dengan menggunakan Scatter Diagram, antara lain :
a. Hubungan antara keluhan pelanggan dengan lamanya proses transaksi.
b. Hubungan antara frekuensi pameran event dengan peningkatan jumlah volume penjualan.
c. Hubungan antara jumlah BPKB yang tidak diambil dengan akumulasi denda.
d. Hubungan antara frekuensi keterlambatan pengiriman barang dengan jumlah keluhan pelanggan.
(baca juga : pengertian line balancing / menyeimbangkan lintasan produksi)
Melalui analisa scatter diagram, maka kita dapat diketahui bahwa :
1. Apakah ada hubungan di antara kedua faktor ?
2. Bagaimana trend tentang hubungan kedua faktor tersebut ?
Di dalam pengertian Total Quality Management (TQM), hubungan antara kedua faktor dikenal 2 macam hubungan, yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi yang ditandai dengan korelasi kuat dan korelasi lemah
2. Tidak terdapat korelasi
Pada korelasi yang kuat dan lemah, dalam scatter diagram dapat ditandai dengan 5 jenis korelasi, yaitu :
1. Korelasi Positif Kuat
2. Korelasi Positif Lemah
3. Korelasi Negatif Kuat
4. Korelasi Negatif Lemah
5. Tanpa Korelasi
Cara Membuat Scatter Diagram
1. Tentukan faktor-faktor yang ingin di analisa, misalnya “A” dan “B” (faktor sebab vs akibat). Pedoman : salah satu variabel / faktor ditempatkan sebagai Variabel Independen (PENYEBAB), yang di dalam diagram ditempatkan pada Sumbu X, variabel lainnya sebagai Variabel Dependen (AKIBAT), yang ditempatkan pada Sumbu Y.
2. Tetapkan waktu pengamatan dan kumpulkan data - data (umumnya > 30).
3. Gambarkanlah sumbu “X” dan sumbu “Y”


Terima kasih telah berkunjung ke blog saya. Silahkan dibagikan jika artikel ini bermanfaat. πŸ™‚