Setiap perusahaan pasti memiliki sistem supply chain management yang bertujuan untuk mendukung kelancaran proses bisnisnya. Sistem supply chain manajemen di perusahaan dimulai dari departemen marketing atau sales yang bekerja di bagian hulu, dan di akhiri di departemen supplier yang bekerja di bagian hilir.
Awal mula adanya bisnis di suatu perusahaan diawali dari demand (permintaan barang) dari para customer. Demand ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu demand yang didapatkan karena kebutuhan mendesak dari customer dan demand yang diperoleh melalui penawaran atau promosi dari perusahaan kepada customer.
Data demand nantinya dipegang oleh bagian marketing dan akan diberikan ke bagian PPIC sebagai pertimbangan dalam membuat rencana produksi. Data demand tersebut dinamakan sebagai Sales Order (SO), yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pesanan penjualan dari customer.
Setelah PPIC menerima sales order (SO) dari marketing, maka PPIC akan membuat rencana produksi. Rencana produksi terdiri dari 2 macam, yaitu jadwal produksi dan jadwal pengadaan material (MRP).
Apabila PPIC telah selesai merilis material apa saja yang diperlukan untuk produksi, berapa jumlahnya, dan kapan material tersebut harus didatangkan, maka PPIC akan membuat surat permintaan pembelian material dan meneruskannya ke bagian purchasing. Selanjutnya bagian purchasing akan membeli material yang diperlukan tersebut melalui Purchase Order (PO) yang akan ditujukan kepada supplier.
Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa Sales order (SO) dikeluarkan oleh bagian marketing dan ditujukan ke bagian PPIC, sedangkan Purchase Order (PO) dikeluarkan oleh bagian purchasing dan ditujukan ke supplier sebagai pemasok material.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar