Kesuksesan penerapan lean manufaktur oleh Toyota saat ini telah digunakan di berbagai industri manufaktur di seluruh dunia. Metode ini bekerja dengan menghilangkan komponen yang tidak diperlukan dan mempersingkat prosesnya.
Lean manufacturing adalah sebuah strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi kerja dengan cara menghilangkan segala macam pemborosan di lingkungan pabrik. Pemborosan ini bisa muncul dari hilir hingga hulu, yaitu dari sejak perusahaan menerima bahan baku dari supplier, perusahaan melakukan proses produksi hingga hasil produksi tersebut dikirim ke customer.
Menurut Womack dan Jones, pendiri Lean Enterprise Institute (LEI), terdapat lima prinsip Lean yang harus kita pahami, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Value
Pada tahap ini kita harus bisa menentukan nilai atau tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, kapan timeline untuk proses produksi dan tanggal pengiriman? Berapakah harga yang akan dikeluarkan? Apa persyaratan atau harapan penting lainnya yang harus dipenuhi? Bagaimana tingkat kepuasaan pelanggan atas barang atau jasa yang diberikan? Informasi-informasi ini sangat penting untuk menentukan tujuan dan nilai akhir.
2. Value stream
Jika value (nilai) dan tujuan telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah memetakan value stream, yakni semua langkah dan proses saat masih menjadi bahan baku hingga menjadi produk akhir yang akan diberikan kepada pelanggan. Walaupun pemetaan value stream dianggap sebuah hal yang sederhana, namun kita harus dapat mengidentifikasi setiap proses dan langkah yang dilakukan saat proses produksi berjalan. Proses itu bisa di area desain, produksi, pengadaan, SDM, administrasi, pengiriman, atau layanan pelanggan. Caranya adalah dengan membuat gambaran sebuah “peta” dan menuliskan seluruh prosesnya dari awal hingga akhir. Dari pemetaaan tersebut akan terlihat dan teridentifikasi bagian atau langkah mana yang tidak efisien, sehingga dapat kita hapus. Pemetaan value stream ini kadang disebut sebagai proses re-engineering.
(Baca juga : pengertian lean six sigma, penggabungan antara metode toyota dan motorola)
3. Flow
Jika bagian yang “bocor” atau boros dihilangkan atau dihapus dan dikeluarkan dari value stream, selanjutnya kita tinggal memastikan langkah-langkah yang tersisa berjalan lancar sesuai arah tanpa gangguan, penundaan, atau kemacetan.
4. Pull
Pada tahap ini kita diharuskan untuk memastikan produksi sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan, dengan fokus pada produk yang akan mereka butuhkan. Semakin fleksibel melakukan produksi melalui pengurangan keborosan, semakin baik kita bisa menyelaraskan daya tarik dari pelanggan. Dengan proses seperti ini maka produksi akan meningkat dan pengiriman produk dapat dikirimkan tepat pada waktunya, kepuasan pelanggan pun terpenuhi.
5. Perfection
Pada tahap ini kita harus mampu membuat pemikiran Lean dan perbaikan proses dari budaya perusahaan Anda. Seiring keuntungan Anda yang terus meningkat, penting untuk diingat Lean bukanlah sistem yang statis, ia tetap membutuhkan usaha serta kecermatan yang baik untuk menjadi sempurna. Kita perlu melibatkan setiap karyawan dalam menerapkan lean.
(Baca juga : metode - metode yang digunakan untuk menerapkan lean manufacturing)
Itulah 5 dasar prinsip yang harus dilakukan dalam menerapkan lean manufacturing. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar