Dalam proses produksi di sebuah pabrik, tentu kita dapat melihat banyak mesin - mesin yang beroperasi, baik mesin yang berukuran besar maupun mesin yang berukuran kecil. Mesin-mesin tersebut dijalankan oleh operator secara rutin atau terjadwal.
Mesin pada sebuah pabrik merupakan suatu aset yang sangat penting dalam usaha untuk memperlancar proses produksi. Oleh sebab itu, perawatan mesin merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan, operator yang menjalankan diharuskan untuk teliti pada saat melakukan pengoperasian mesin sekaligus pemeliharaan mesin (maintenance).
Seiring perkembangan zaman, banyak teknologi yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satu sistem pemeliharaan yang digunakan untuk merawat mesin yaitu dengan metode predictive maintenance.
Predictive maintenance adalah perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan pencegahan preventive maintenance. Aktifitas yang dilakukan pada predictive maintenance meliputi monitoring, pengecekan vibrasi, pengecekan korosi, pengecekan crack, melakukan alignment dan unbalance untuk menambah data supaya bisa melakukan tindakan perbaikan selanjutnya.
Perencanaan terhadap predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan hasil data dari operator yang mengoperasikan mesin produksi, dan diserahkan ke departemen maintenance yang digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan terhadap mesin yang beroperasi sehingga tidak terjadi kerusakan yang dapat merugikan perusahaan.
Tujuan utama dari predictive maintenance adalah untuk mengeliminasi gangguan pada mesin dengan menerapkan teknologi yang sesuai untuk pengukuran kondisi dari sebuah mesin dan sebagai tindak lanjut pelaksanaan tindakan korektif
Predictive maintenance berguna untuk mengantisipasi kegagalan suatu mesin atau peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Pada penerapannya, metode predictive maintenance akan menganalisa kondisi mesin saat mesin beroperasi untuk proses produksi.
(Baca juga : pengertian corrective maintenance)
Predictive maintenance bertujuan untuk memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen tersebut.
Selain itu, tujuan predictive maintenance yang lainnya yaitu untuk mengeliminasi gangguan pada mesin dengan menerapkan teknologi yang sesuai untuk mengukur kondisi dari sebuah mesin, mengidentifikasi dan melaporkan permasalahan, dan memprediksi waktu pelaksanaan tindakan korektif dilaksanakan.
Itulah pengertian mengenai predictive maintenance. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar