Di era industri 4.0 saat ini, mungkin sudah banyak perusahaan yang menggunakan sistem ERP. Kepanjangan dari ERP adalah Enterprise Resource Planning, merupakan software yang berfungsi sebagai monitoring proses bisnis di perusahaan yang menghubungkan antar departemen.
Jika kita bekerja di bagian produksi, ERP sangat membantu dalam proses monitoring hasil produksi. Dengan menggunakan ERP, kita sebagai Staff ataupun pihak manajemen dapat dengan mudah dan cepat dalam menerima informasi data dari kinerja lini produksi.
Hal ini disebabkan karena kecanggihan sistem informasi yang dimiliki oleh sistem ERP.
Berikut ini adalah proses penerimaan sistem informasi dalam departemen produksi melalui ERP :
1. Input
Input yaitu operator produksi, operator QC, ataupun staff produksi melakukan pengisian data. Data - data tersebut diambil langsung dari lini produksi, seperti output produksi, efisiensi produksi, persentase defect, downtime mesin, dan sebagainya.
2. Proses
Setelah operator ataupun staff produksi melakukan input data, maka sistem ERP akan mengolah sehingga menjadi sajian data yang siap untuk dibaca oleh pihak manajemen.
3. Output
Output ERP yaitu berupa data - data yang sudah tersaji untuk dianalisa, seperti hasil output produksi, hasil efisiensi produksi, hasil persentase defect, data downtime mesin. Data - data tersebut bisa dibaca oleh semua departemen yang ada di lingkungan perusahaan.
ERP merupakan sebuah sistem informasi yang sudah terintegrasi. Melalui ERP, pihak manajemen bisa dengan mudah dan cepat dalam mengakses informasi mengenai perkembangan dalam proses bisnisnya. Setiap jam produksi bisa dipantau melalui ERP, sehingga diharapkan pihak manajemen bisa dengan cepat untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah terhadap hasil produksinya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat kesalahan proses.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar