Dalam perjalanan bisnisnya, Toyota berhasil melakukan penghematan yang luar biasa diantara para perusahaan pesaingnya. Toyota berhasil membangun sistem yang dibentuk diatas ide-ide perbaikan, yang berjasa dalam ‘membesarkan’ perusahaannya. Saat ini sistem tersebut telah diadopsi oleh hampir seluruh industri di seluruh dunia, yang dikenal dengan nama Toyota Production System (TPS).
Toyota Production System (TPS) merupakan dasar dari berbagai terbentuknya lean manufacturing yang telah menjadi tren di industri dunia. Pendekatan Toyota terhadap konsep lean sangatlah berbeda. Jajaran manajemen Toyota mengambil bagian besar dalam inisiatif implementasi di organisasi, serta memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berkomitmen terhadap penerapan lean.
Tentang implementasi lean di Toyota, pada tahun 1988, Taiichi Ohno, sang master lean mengatakan bahwa : “Segala yang kami lakukan hanyalah mengamati timeline sejak pelanggan melakukan pemesanan hingga saat kami menerima uang pembayaran dari mereka. Kami mengurangi panjang timeline tersebut dengan menyingkirkan pemborosan (waste) yang tak memberi nilai tambah (value).”
TPS atau Lean telah melalui proses yang panjang untuk bisa menjadi sebuah metode improvement yang sangat efektif. Terdapat dua metode dasar yang mengusungnya, yaitu Jidoka (otomatisasi) dan Just-In-Time. Konsep utamanya yaitu : “produksi seharusnya berjalan sesuai kebutuhan” dan “jangan biarkan kesalahan terjadi dalam proses produksi; segera hentikan proses jika anda melihat potensi kesalahan”.
Bisa dibilang bahwa TPS adalah induk dari lean manufacturing. Berkat TPS, perusahaan mampu melakukan perampingan proses dari segala macam hal - hal yang tidak bisa memberikan nilai tambah terhadap keuntungan. Jika suatu perusahaan berhasil menerapkan TPS, berarti perusahaan tersebut berhasil menerapkan lean.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar