Minggu, 29 Agustus 2021

Motorola Pelopor Konsep Six Sigma


Sejarah lahirnya konsep six sigma dimulai sejak sektor industri Jepang mampu menguasai pasar penjualan di seluruh dunia. Hal itu cukup berpengaruh terhadap persaingan bisnis penjualan di antara perusahaan - perusahaan di Eropa dan Amerika. Salah satu perusahaan Jepang yang mampu merebut pasar penjualan sektor otomotif adalah Toyota.

Sejak tahun 1970, Toyota berhasil mengimplementasikan Toyota Production System (TPS) dan sukses menjadi salah satu perusahaan terbaik di dunia. Pada waktu yang sama, Motorola menyadari bahwa perusahaannya kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan Jepang. Oleh karena itu, pada saat itulah mereka tahu harus berubah.

Beberapa pimpinan Motorola lalu berdiskusi, mereka membahas tentang jaminan kualitas. mengukur kualitas dan variasi produk, sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920-an. Saat Walter A. Shewhart memperkenalkan control charts dan Statistical Quality Control, yaitu sebuah metode untuk mendokumentasikan dan mengukur defect atau cacat di dalam proses produksi. Statistik merupakan bagian penting dari karya Shewhart dan Deming, dan hal inilah yang menjadi dasar lahirnya Six Sigma.

Bill Smith dan Dr. Mikel J. Harry adalah konsultan yang disewa oleh motorola. Mereka adalah orang - orang yang kemudian dikenal sebagai “Pendiri Six Sigma”. Smith dan Harry menciptakan konsep Six Sigma untuk meningkatkan quality control dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar Lean yang dibuat oleh W. Edwards Deming, Joseph Juran, Philip Crosby, Kaoru Ishikawa, dan Genichi Taguchi.

(Baca juga : Toyota sebagai pelopor lean manufacturing)

Pada tahun 1980, Motorola fokus pada kualitas produk dan menitikkan beratkan pada empat point rencana, yaitu : 

1. Daya Saing Global

2. Pastisipasi Manajemen

3. Peningkatan Kualitas

4. Institus Manajemen Motorola.

Usaha Smith dan Harry cukup mengesankan, mereka berhasil meningkatkan kualitas Motorola menjadi 10 x lipat dan menciptakan perubahan berkelanjutan dalam budaya perusahaan melalui metode Six Sigma. Motorola kemudian mendirikan program perbaikan Six Sigma pada tahun 1987 dan hanya butuh waktu setahun, perusahaan berhasil menerima Penghargaan Malcolm Baldrige National Quality Award, penghargaan bergengsi dari Pemerintah AS untuk kali pertamanya.

Hingga saat ini, hampir perusahaan di seluruh dunia telah mengintegrasikan prinsip-prinsip Six Sigma dengan Lean manufacturingTool dari kedua metodologi ini telah terbukti berhasil menciptakan efisiensi, sekaligus menghilangkan segala macam pemborosan dalam proses manufaktur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar