Banyak yang berpendapat bahwa teknik industri lahir sebagai solusi bagi para insinyur teknik mesin yang membutuhkan ilmu manajemen untuk mengurus pabrik. Bisa dikatakan teknik industri adalah turunan dari teknik mesin, karena di dalam ilmu teknik industri juga mempelajari mesin - mesin manufaktur seperti bubut, Milling, drilling dan lain - lain. Termasuk di dalamnya adalah manajemen perawatan, seperti preventive maintenance, predictive maintenance, analisa OEE, Total Productive Maintenance, dan sebagainya.
Selain belajar mesin dan manajemen perawatan mesin, teknik industri juga belajar tentang ilmu statistik. Mempelajari ilmu statistika bertujuan memudahkan proses pengambilan keputusan di dalam manajemen perusahaan. Contohnya seperti analisa prioritas masalah dengan diagram pareto, analisa hubungan di antara dua variabel yang berbeda dengan diagram scatter, monitoring defect dengan diagram kendali (control chart), dan sebagainya.
Teknik industri juga belajar ilmu sosial, seperti bagaimana cara menyelesaikan masalah bersama - sama dengan menyumbang ide - ide dalam kelompok organisasi (brainstorming), yang biasa dilakukan di program gugus kendali mutu (GKM). Meskipun sebenarnya dalam program GKM juga membutuhkan ilmu statistik, yaitu 7 alat pengendali kualitas (seventools).
Teknik industri juga belajar matematika dan logika, seperti cara menghitung efisiensi produksi berdasarkan jumlah output, operator, waktu standar, dan waktu kerja. Untuk ilmu logika, teknik industri diajarkan cara untuk melakukan perencanaan produksi dan pengendalian inventory (PPIC) secara tepat, agar tidak terjadi pemborosan dalam kegiatan produksi maupun perngadaan inventory.
Begitu banyak disiplin ilmu yang berkumpul di jurusan teknik industri, sehingga para alumni teknik industri memiliki keahlian untuk menyelesaikan setiap masalah pemborosan dalam sistem supply chain management. Para alumni teknik industri dicetak sebagai problem solver, mereka cenderung lebih cocok untuk bekerja sebagai seorang konsultan perusahaan (manufaktur khususnya). Mereka bisa diajak berfikir secara lean, demi meningkatkan efisiensi di perusahaan industri.
Berikut ini adalah beberapa tutorial metode yang bisa digunakan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan di lingkungan kerja.
1. Cara membuat diagram pareto
2. Cara membuat diagram fishbone
3. Cara membuat diagram kendali (control charts)
4. Cara membuat scatter plot (diagram tebar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar