Keberhasilan dalam mencapai target produksi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu peralatan mesin. Mesin merupakan satu dari empat faktor (4M) yang berpengaruh produksi selain material, metode, dan manusia.
Bagaimana jika mesin selalu berada dalam kondisi yang kurang prima? Maka bisa dipastikan hasil produksi tidak akan maksimal. Jumlah produk yang dihasilkan akan berkurang, dan cacat produk yang ditimbulkan akan meningkat.
Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko breakdown atau kerusakan mesin, pihak manajemen perlu melakukan pencegahan melalui aktivitas preventive maintenance. Perawatan mesin secara terjadwal ini sangat membantu produksi. Meskipun terkadang, kegiatan preventive maintenance selalu mengambil waktu produksi untuk beberapa menit, atau bahkan ber jam - jam jika mesin tersebut termasuk mesin - mesin berat.
Dalam banyak kasus, hal ini sering diperdebatkan oleh supervisor produksi. Di saat produksi sedang lancar, tiba - tiba tim mekanik datang untuk melakukan perbaikan mesin yang sudah dijadwalkan. Di sisi lain, supervisor produksi harus menerimanya, karena bagaimanapun juga preventive maintenance sangat dibutuhkan untuk mengurangi resiko kerusakan mesin agar mesin tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Kegiatan preventive maintenance yang rutin akan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja. Dengan perawatan yang terjadwal dan rutin seperti pemberian pelumas, pembersihan mesin, pengecekan sparepart diharapkan mesin siap bekerja secara maksimal untuk membantu mencapai target produksi.
Dan yang terpenting, kedua belah pihak antara produksi dan mekanik harus saling mendukung dan bekerja sama. Karena mereka berdiri dan berada dalam satu atap yang sama, yaitu perusahaan.
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga artikel ini bisa memberi manfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar