Key Performance Indicators (KPI) adalah suatu metode perusahaan atau organisasi dalam menentukan sejauh mana kemajuan yang telah dicapai perusahaan atau organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.
Secara sederhananya, Key Performance Indikator adalah nilai raport kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam memenuhi kebijakannya. KPI harus dibuat secara detail dan terukur, biasanya dengan menggunakan angka agar penilaian terjadi secara obyektif, bukan subyektif.
Setiap perusahaan pastinya memiliki misi, dan telah memiliki tujuan, serta mengidentifikasi semua hal yang harus terlibat untuk mencapai tujuan tersebut.Jika perusahaan ingin mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dalam kinerjanya, penentuan KPI merupakan salah satu solusi yang harus dilakukan. Terdapat beberapa aspek yang kemajuannya bisa dilihat dengan KPI, salah satunya yaitu menentukan Key Performance Indicators karyawan.
(baca juga : balanced scorecard)
KPI karyawan merupakan penilaiaan hasil kerja para karyawan yang dilakukan agar dapat membantu mengetahui perkembangan apa yang telah mereka capai serta bagaimana tingkat produktivitasnya, apakah naik atau stagnan atau bahkan turun.
Dalam menentukan Key Performance Indicators karyawan hendaknya dilakukan secara objektif. Dengan begitu, diharapkan hal ini juga dapat membantu peningkatan kinerja perusahaan secara umum.
(baca juga : seputar teknik industri)
Menyusun KPI Karyawan
Sebuah KPI (Key Performance Indicators) harus disusun menurut indikator kinerja yang spesifik, jelas, dan juga dapat diukur. Penentuan KPI harus dilakukan dengan rinci atau detail, sehingga setiap faktor yang akan diukur menjadi jelas.
Misalnya saja untuk penilaian KPI di dalam departemen produksi ada 4 faktor penilaian, yaitu faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
Berikut ini adalah contoh faktor penilaian terhadap KPI departemen produksi
1. Achievement Output (pencapaian kapasitas)
Berapa persentase (%) pencapaian produksi terhadap target yang ditetapkan perusahaan?
2. Efficiency (efisiensi)
Berapa persentase (%) penghematan sumber daya yang digunakan untuk produksi?
3. Defect (cacat produk)
Berapa persentase (%) penyimpangan cacat produk yang terjadi?
4. Downtime / Losstime (Waktu yang hilang)
Berapa lama waktu produksi yang hilang akibat adanya masalah?
(baca juga : productivity)
Dalam menyusun KPI, haruslah berdasarkan pada poin SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time). Dalam menentukan Key Performance Indicators karyawan, maka penetapan targetnya adalah angka karena lebih mudah untuk diukur.
1. Specific
Penentuan KPI karyawan harus detail dan mengarah pada tujuan apa yang akan menjadi indicator dalam KPI.
2. Measurable
Indicator harus terukur
3. Achievable
Target KPI karyawan yang ditentukan adalah hal yang realistis serta memiliki nilai atau hasil yang dapat dicapai dan diukur.
4. Relevant
Target dari KPI karyawan ini harus relevan dan sesuai dengan tujuan perusahaan secara umumnya.
5. Time
Ada batas waktu atau deadline yang telah ditentukan untuk mencapai target tersebut.
(baca juga : statistika industri)
Dengan memperhatikan pada poin – poin SMART tersebut, maka proses dalam menentukan penilaian Key Performance Indicators karyawan diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan itu sendiri.